Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Lukman dan Bachtiar Nasir pada Temu Kangen Alumni Gontor

image-gnews
Menteri Agama Lukman Hakim dan tokoh agama, Bachtiar Nasir bertemu dalam sebuah acara reuni alumnus Pondok Pesantren Modern Gontor di kediaman Masrur Syamhari, Kramat Jati, Jakarta Timur, 9 Juni 2017. TEMPO/Larissa.
Menteri Agama Lukman Hakim dan tokoh agama, Bachtiar Nasir bertemu dalam sebuah acara reuni alumnus Pondok Pesantren Modern Gontor di kediaman Masrur Syamhari, Kramat Jati, Jakarta Timur, 9 Juni 2017. TEMPO/Larissa.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gelak tawa terdengar dari kediaman Masrur Syamhari di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.  Sekitar 250 alumni Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur   memang mengadakan buka puasa, salat Tarawih berjamaah dan temu kangen pada Kamis, 8 Juni 2017.

"Kami selalu adakan pertemuan rutin. Tahun ini kebetulan di rumah saya. Ini pertemuan seluruh alumni Gontor dari angkatan 1960 hingga yang termuda, yaitu 2016," ujar Masrur kepada Tempo yang ikut hadir.

Dua alumni menjadi bintang temu kangen tersebut. Yakni Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan  Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir. Lukman merupakan alumnus Gontor angkatan 1983, sementara Bachtiar alumnus angkatan 1988.

Keduanya duduk berdampingan di atas karpet ruang tengah rumah Masrur. Padahal pada akhir tahun lalu keduanya berada pada posisi berseberangan.  Selaku Ketua GNPF-MUI, Bachtiar mengorganisasikan unjuk rasa berlabel Aksi Bela Islam II (4 November 2016) dan III (2 Desember 2016).

Unjuk rasa di Jakarta yang diklaim diikuti  jutaan orang itu menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena tuduhan penistaan agama. Mereka juga menuntut Presiden Joko Widodo memberhentikan Ahok dari jabatannya.

Polri melakukan tekanan terhadap pimpinan pengunjuk rasa. Sejumlah orang dituduh melakukan makar. Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dijadikan tersangka kasus pornografi.

Bachtiar Nasir diperiksa polisi dalam kasus tindak pidana pencucian uang pengalihan kekayaan Yayasan Keadilan. Islahudin Akbar, orang dekat Bachtiar ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus  itu.

Namun perbedaan posisi politik itu cair dalam ajang temu kangen. Lukman, Bachtiar dan alumni lainnya menceritakan  pengalaman lucu selama menjadi santri di Gontor.  Walhasil gelak tawa pecah.  

Selain cerita masa silam, Lukman berkisah ketika ditunjuk sebagai Menteri Agama pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.  Lukman sempat tertekan karena teman-teman sejawatnya memberikan ucapan selamat. Padahal, kata Lukman, mendapatkan sebuah jabatan merupakan amanah yang sangat berat.

"Dalam hati saya sebetulnya sedih juga. Tentu saya senang karena ada perhatian atau atensi dari teman-teman karena itu pasti niatnya baik memberikan ucapan selamat. Tapi saya merasa menerima amanah ini ujian yang luar biasa," ujar Lukman, putera Saifuddin Zuhri, Menteri Agama di era Presiden Soekarno.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lukman menjelaskan amanah menjadi menteri agama pada saat ini merupakan hal yang sulit. Karena seluruh orang terbuka akan informasi dan teknologi. Sementara urusan agama dianggap menjadi urusan yang sangat sensitif. Menurut Lukman, masalah agama memiliki kompleksitas yang cukup tinggi, terlebih di Indonesia yang dikenal dengan negara yang majemuk dan heterogen.

"Saya rasa baru kali ini ada orang dapat ujian lalu diberi '"selamat'ya. Jadi biasanya, yang diberi selamat itu yang mendapatkan kesenangan atau kegembiraan. Jadi kita harus maknai bahwa amanah ini ujian. Karenanya saya perlu sampaikan bahwa saya tidak bisa puaskan semua kalangan," ujar Lukman.

Bachtiar Nasir yang berbicara berikutnya mengaku senang dengan gaya kepemimpinan Lukman. Meski mereka berbeda angkatan, Bachtiar menilai dirinya memiliki kesamaan cara berpikir.  

"Meskipun tidak pernah bertemu di pondok pesantren, antara saya dengan dengan Menag (Lukman) secara substantif memiliki kesamaan sebagai sesama alumni Gontor,"  ujar Bachtiar yang lulusan Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

Bachtiar menyampaikan salah satu pemikiran yang sama dengan Lukman adalah keduanya sama-sama memiliki pikiran bebas dan terbuka. Menurut Bachtiar, keragaman terjadi merupakan buah dari kebebasan berpikir setiap orang. Keduanya kerap saling bertemu dalam forum alumni.

Bahkan ketika Lukman telah menjadi menteri, Bachtiar mengatakan komunikasi mereka tetap terjaga. Bachtiar mengaku bangga karena memiliki almamater yang sama dengan seorang menteri. Ia menilai amanah tersebut merupakan bukti bahwa Lukman mampu menjalankan kewajibannya dengan baik.

"Mudah-mudahan, Pak Menag bisa membawa aspirasi umat Islam di Indonesia. Dan bisa membawa pesan dan amanah dari pesantrennya agar dakwah di Indonesia tetap berkembang," ujar Bachtiar yang tidak menghadiri acara Aksi Bela Ulama di Masjid Istiqlal pada 9 Juni 2017.

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

6 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.


Ditjen Bimas Hindu Bahas Juknis Pelaksanaan Pendidikan Widyalaya

8 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Juknis Pelaksanaan Pendidikan Widyalaya

Ditjen Bimas Hindu berupaya menyelesaikan 13 regulasi turunan dari Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pendidikan Widyalaya.


Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

10 hari lalu

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul. Foto: NU Online
Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul.


Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

13 hari lalu

Sumber: PWNUJatim.or.id
Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

Perseteruan Gus Miftah dan Kemenag soal penggunaan pengeras suara selama Ramadan menarik perhatian publik. Bagaimana awal mulanya?


Kemenag Salurkan 34 Ribu Mushaf Al-Qur'an dan Surah Yasin

15 hari lalu

Pengunjung melihat Al Quran pada Gebyar Nuzulul Quran di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa 11 April 2023. Gebyar Nuzulul Quran tersebut menampilkan sembilan mushaf fenomenal yang saat ini menjadi koleksi Bayt Al-Quran Kementerian Agama. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Kemenag Salurkan 34 Ribu Mushaf Al-Qur'an dan Surah Yasin

Jumlah tesebut masing-masing terdiri atas 17 ribu Mushaf Al-Qur'an dan 17 ribu Surah Yasin.


Tahukah TOA Bukan Nama Benda, Lantas dari Mana Asal Sebutan untuk Pengeras Suara Ini?

15 hari lalu

Ilustrasi toa masjid. Twitter
Tahukah TOA Bukan Nama Benda, Lantas dari Mana Asal Sebutan untuk Pengeras Suara Ini?

Aturan penggunaan pengeras suara alias Toa di masjid dan musala kembali menjadi perhatian hari-hari ini. Tahukah asal nama TOA ini?


Pengeras Suara Masjid dan Musala Jadi Perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas Beberapa Tahun Terakhir

16 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Pengeras Suara Masjid dan Musala Jadi Perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas Beberapa Tahun Terakhir

Penggunaan pengeras suara di masjid dan musala selama Ramadan menjadi perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam beberapa tahun terakhir. Ini aturannya


Alasan Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 1445 H Pada Selasa, 12 Maret 2024, Ini Poin-poinnya

17 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Alasan Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 1445 H Pada Selasa, 12 Maret 2024, Ini Poin-poinnya

Pemerintah menetapkan awal puasa Ramadan 1445 Hijriah pada Selasa, 12 Maret 2024. Apa saja alasan Menteri Agama Yaqut dalam sidang Isbat?


6 Hal tentang Sidang Isbat yang Perlu Anda Ketahui

17 hari lalu

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi (tengah) bersama Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi (kiri) dan Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin (kanan) memberikan keterangan kepada media hasil sidang isbat awal Zulhijah 1444 H di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Minggu 18 Juni 2023. Kementerian Agama menetapkan 1 Zulhijah 1444 Hijriyah jatuh pada Selasa 20 Juni dan menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh pada Kamis 29 Juni. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
6 Hal tentang Sidang Isbat yang Perlu Anda Ketahui

Sidang Isbat diadakan pertama kali dalam rangka penetapan 1 Ramadan dan Idul Fitri pada 1950-an.


Awal Ramadan Berpotensi Berbeda, Kemenag Minta Saling Menghormati

18 hari lalu

Sejumlah petugas Badan Hisab dan Rukyat (BRH) menggunakan teleskop saat pengamatan hilal di Pantai Utara, Tegal, Jawa Tengah, Kamis 20 April 2023. Dari hasil pantauan tersebut Hilal tidak terlihat di Tegal akibat tertutup kabut. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Awal Ramadan Berpotensi Berbeda, Kemenag Minta Saling Menghormati

Kementerian Agama mengiimbau masyarakat mengedepankan dialog terbuka dan sikap saling menghormati soal adanyaperbedaan awal puasa Ramadan 2024.