Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

IITCF: Musala di Hotel Berbintang di Indonesia Masih di Basement  

image-gnews
Ilustrasi wanita berpuasa / wanita beribadah / wanita salat. iinanews.org
Ilustrasi wanita berpuasa / wanita beribadah / wanita salat. iinanews.org
Iklan

TEMPO.CO, Mataram - Fasilitas ibadah seperti, musala, di hotel, bandar udara, dan area publik lain di Indonesia belum memenuhi kelayakan dan kenyamanan bagi warganya. Kondisinya sangat memprihatinkan karena penempatannya masih belum pantas. Ukurannya sangat kecil serta kondisinya bau dan pengap.

Keadaan tersebut dikemukakan Ketua Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) Prijadi Abadi di Ball Room Islamic Center Nusa Tenggara Barat, Rabu, 7 Juni 2017. Hotel masih menempatkan lokasi ibadah, seperti musala, di basement. Lokasi yang strategis dijadikan kamar untuk dijual. ''Kita ini di negeri muslim. Kok musala di basement,'' katanya saat bedah buku Muslim Traveler Solution yang ditulisnya.

Baca juga:
Sambut Ramadan, TNI - Polri Gotong Royong di Masjid dan Musala

Seharusnya, fasilitas ibadah di hotel berbintang menjadi prasyarat untuk penetapan status hotel. Bukan semata hanya ada fasilitas spa atau yang lain. ''Kita harus berbenah dan introspeksi,'' ujarnya.

Menurutnya, kondisi tersebut jauh berbeda dengan negara jiran, yang penduduknya mayoritas Budha, seperti Jepang, Cina, Taiwan, dan Thailand. Penduduk yang beragama Islam di sana justru menjadi minoritas. ''Di Indonesia, penyediaan musala belum dianggap sebagai potensi industri,'' ucapnya.

Baca pula:
Musala Sediakan Food Box, Keluarga Pasien RSCM Bisa Makan Gratis

Dalam bukunya, Priyadi memberi contoh negara-negara Eropa Barat yang sering menjadi destinasi wisata para pelancong muslim, tapi punya tantangan sendiri soal makanan halal dan fasilitas salat. Selain itu, dia mencoba mengedukasi restoran dan hotel agar bisa memfasilitasi kebutuhan wisatawan muslim. Menurut Priyadi, para pelaku industri pariwisata di Eropa sudah menyadari potensi besar traveler muslim. Bahkan proyeksi nilai wisata halal pada 2020 bisa menyentuh US$ 2,6 triliun.

Priyadi menilai Indonesia harus terus memantapkan diri dalam mengakomodasi para wisatawan muslim yang berkunjung. Tentu yang paling utama adalah sertifikasi halal. Wisatawan muslim mancanegara sangat berpegang teguh pada sertifikat halal yang dikeluarkan otoritas setempat. "Sertifikasi dan standardisasi sudah menjadi acuan global. Kalau restoran mengaku halal, harus mencantumkan sertifikat halal karena itu tuntutan dasar," ucapnya.

Adapun pemerintah sendiri sedang menggiatkan wisata halal nasional. Dalam Global Travel Muslim Index (GMTI) 2017, Indonesia berada di urutan ke-3.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak:
Anggota Rombongan Raja Salman Sumbang Karpet untuk Musala Bali

Priyadi, mengatakan bukunya memberi gambaran bagi umat Islam jika ingin melancong ke sebuah tempat yang penduduknya mayoritas nonmuslim. Sebab, umat Islam sangat memperhatikan aspek kehalalan makanan dan minuman saat berkunjung ke sebuah tempat. "Saya mencoba mengulas bagaimana traveler muslim bepergian atau bertadabur alam, tapi tidak meninggalkan kewajiban sebagai seorang muslim," ucapnya.

Ia menilai banyak biro perjalanan wisata dalam negeri yang belum mampu mengakomodasi kebutuhan para traveler muslim untuk melancong ke suatu tempat. Banyak para pelaku industri pariwisata belum memfasilitasi kebutuhan wisatawan muslim. Padahal, dengan segala potensi yang ada, Indonesia seharusnya mempunyai keunggulan pada sektor ini.

"Biro travel muslim hanya berfokus pada urusan umrah dan haji. Namun bagaimana kalau mau jalan-jalan ke Amerika Serikat atau Australia, bingung karena tidak diakomodasi. Akhirnya pakai biro travel umum, tidak ada waktu salat, makanan juga tidak tahu halal atau tidak," tuturnya.

Priyadi mengamati banyak para biro travel muslim yang cenderung memilih zona nyaman, yakni haji dan umrah, sehingga destinasi lain tidak digarap dengan maksimal.

"Saat ini, dunia sudah melihat industri muslim traveler menjadi satu industri yang sangat potensial. Kita terus berusaha agar negara yang kita kunjungi menyediakan makanan halal dan tempat ibadah," katanya.

Priyadi melanjutkan, bagi seorang muslim, ke mana pun melangkah, dia tidak bisa meninggalkan kewajibannya untuk beribadah.

SUPRIYANTHO KHAFID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Makna Isra Miraj 1445 Hijriah dan Rekomendasi 30 Link Twibbon

8 Februari 2024

Isra Miraj artinya perjalanan yang dilakukan Nabi SAW di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa untuk bertemu Allah SWT. Ini sejarahnya. Foto: Canva
Makna Isra Miraj 1445 Hijriah dan Rekomendasi 30 Link Twibbon

Untuk memeriahkan Isra Miraj petang ini, berikut link twibbon untuk media sosial anda.


Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan Madrasah Berkualitas, Moderat & Tak Radikal di Depok

29 Mei 2023

Ilustrasi Madrasah. antaranews.com
Nahdlatul Ulama Dorong Pendidikan Madrasah Berkualitas, Moderat & Tak Radikal di Depok

Nahdlatul Ulama Depok tengah fokus dalam pengembangan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan terutama madrasah.


Dari Menara Pandang di Sintung Park, Terlihat Keindahan Gunung Rinjani dan Kota Mataram

21 Mei 2023

Sintung Park, seluas 2,5 hektar di Kabupaten Lombok Tengah. Dokumentasi Foto Kelompok Sadar Wisata Bina Masyarakat Mandiri.. Foto: Istimewa.
Dari Menara Pandang di Sintung Park, Terlihat Keindahan Gunung Rinjani dan Kota Mataram

Di Sintung Park, selain ada kolam renang yang airnya berasal dari sumur bor hingga kedalaman 35 meter, terdapat pemandangan alam sawah terasering.


Mengkaji Islam dalam Ilmu dan Pengamalnya

31 Maret 2023

Mengkaji Islam dalam Ilmu dan Pengamalnya

Ilmu mengkaji Islam berkembang di timur tengah dan negara barat. Namun ihwal pengamalan patut belajar ke Indonesia.


Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang Terbakar di Mataram Ditemukan

27 Maret 2023

Kapal tanker MT Kristin terbakar di perairan Pantai Ampenan, Mataram, NTB, Ahad, 26 Maret 2023. Kapal tanker yang mengangkut BBM tersebut terbakar di tengah laut tidak jauh dari Terminal BBM Ampenan sekitar pukul 15.00 Wita dan mengakibatkan tiga anak buah kapal meninggal dan sisanya  berhasil dievakuasi. ANTARA/Ahmad Subaidi
Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang Terbakar di Mataram Ditemukan

Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang terbakar di perairan Pantai Ampenan, Kota Mataram ditemukan. Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara.


Indonesia Diharapkan Jadi Referensi Keislaman Dunia

15 Maret 2023

Indonesia Diharapkan Jadi Referensi Keislaman Dunia

Indonesia tidak hanya negara muslim terbesar


Hukum Puasa Ramadan Bagi Orang dalam Perjalanan Jauh

9 Maret 2023

Pengamat astronomi Palestina menggunakan teleskop untuk melihat posisi bulan yang menandai awal bulan suci puasa Ramadan di Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel 12 April 2021. REUTERS/Mussa Qawasma
Hukum Puasa Ramadan Bagi Orang dalam Perjalanan Jauh

Hukum puasa Ramadan bagi orang dalam perjalanan jauh adalah boleh dibatalkan atau diteruskan asalkan sesuai ketentuan. Simak hukum puasanya di sini:


Pembakaran Al Quran Pernah Terjadi di 4 Negara Ini

25 Januari 2023

Seorang pengunjuk rasa memegang spanduk di depan Konsulat Jenderal Swedia setelah Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, membakar salinan Alquran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm, di Istanbul, Turki, 22 Januari 2023  .REUTERS/Umit Bektas
Pembakaran Al Quran Pernah Terjadi di 4 Negara Ini

Dunia sedang digemparkan oleh peristiwa pembakaran Al Quran yang dilakukan Rasmus Poludan di Swedia. Berikut daftar negara alami kejadian serupa.


Ada Makam Keramat dalam Kebun Binatang Ragunan, Pusara Siapa?

24 Januari 2023

Makam keramat Eyang Sona Wijaya Sakti di dalam Taman Margasatwa Ragunan. Google Maps
Ada Makam Keramat dalam Kebun Binatang Ragunan, Pusara Siapa?

Tak banyak orang tahu, ada makam keramat dalam kebun binatang Ragunan. Makam tersebut ternyata milik almarhum Syekh Sona Wijaya Sakti, siapakah dia?


Bentuk Simpati Bencana, Kota Mataram Tak Akan Gelar Perayaan Tahun Baru

13 Desember 2022

Ilustrasi pesta kembang api Tahun Baru. Dok Tempo/Pius E
Bentuk Simpati Bencana, Kota Mataram Tak Akan Gelar Perayaan Tahun Baru

Pemerintah Kota Mataram biasanya menggelar perayaan tahun baru di Lapangan Sangkareang secara meriah.