TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengklaim penerbangan Umroh dengan Qatar Airways belum sepenuhnya terdampak krisis diplomatik diplomatik negara Arab dengan Qatar. Sebabnya, situasi yang ada sekarang masih tertangani dengan baik.
"Sudah kami kelola dan Alhamdullilah, sejauh ini, belum muncul masalah yang signifikan," ujar Retno usai melapor ke Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Kamis, 8 Juni 2017.
Baca :
Dampak Krisis Qatar Terhadap Indonesia Menurut Menteri Enggar
Buntut Qatar vs Saudi, Begini Nasib Qatar Airways
Retno melanjutkan bahwa penanganan yang sudah dilakukan adalah mengalihkan mereka yang akan beribadah Umroh dengan Qatar Airways ke maskapai lain. Beberapa maskapai yang tersedia adalah Emirates, Saudi Arabian, serta Garuda Indonesia.
Sementara itu, langkah yang masih berjalan adalah mencari solusi untuk jamaah Umroh yang sudah ada di Saudi Arabia. Untuk hal itu, kata Retno, masih dikoordinasikan dengan Kementerian Perhubungan.
"Intinya, sementara ini dapat ditanggulangi dengan baik," ujar Retno mengakhiri.
Sebagaimanan diketahui, Qatar tengah mengalami krisis diplomatik karena "diasingkan" oleh negara-negara timur tengah lainnya seperti Arab Saudi, Dubai, Bahrain, dan Uni Emirat. Mereka menganggap Qatar mendukung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan terorisme.
Simak juga:
Pengasingan Qatar itu berujung pada gangguan sejumlah layanan transportasi keluar dan masuk Qatar. Sebagai contoh, maskapai penerbangan Qatar Airways tidak diperbolehkan terbang ke negara-negara yang menolaknya. Hal itu tak terkecuali penerbangan untuk ibadah Umroh ke Arab Saudi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa krisis diplomatik negara-negara Arab dengan Qatar itu akan berdampak ke lisensi Qatar Airways. Oleh karenanya, jalur ibadah umroh yang sebelumnya diisi Qatar Airways akan dipindahkan ke penerbangan lain seperti Emirates atau Saudi Arabian.
ISTMAN MP