INFO PURWAKARTA - Puasa di bulan Ramadan adalah kewajiban setiap Muslim. Setiap yang melakukannya dengan penuh keikhlasan, Allah SWT memberikan jaminan ketakwaan. Barang siapa Muslim, yang melengkapinya dengan puasa sunah Senin dan Kamis setiap pekannya di luar bulan Ramadan, Allah SWT akan melengkapi ketakwaannya itu dengan kecerdasan dan kesalehan sosial dan daya tahan tubuh.
"Maka puasa sunah itu menjadi penting pula untuk dilaksanakan," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam tausyiah setelah berbuka puasa bersama jajarannya di rumah dinasnya, Selasa, 6 Juni 2017.
Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi, mengaku sudah terbiasa melaksanakan puasa sunah Senin dan Kamis sejak kuliah hingga saat ini. "Saya merasakan langsung faedahnya bisa belajar dengan mudah. Membaca sekilas saya bisa langsung mengingatnya, misalnya, soal teori ekonomi dan filsafat," katanya.
Dedi menambahkan, kebiasaan berpuasa itu juga mengasah kesalehan sosial sehingga gampang berempati. Misalnya, ketika dirinya berkeliling ke daerah Jawa Barat saat melakukan safari budaya, safari Ramadan, dan safari Pancasila selama Ramadan ini. Ketika menemui warga kurang mampu di jalanan, sontak hatinya terenyuh untuk langsung membantu.
"Mereka saya hampiri lalu diajak bicara dari hati ke hati ihwal kesehariannya. Lalu saya beri solusi dengan memberikan bantuan langsung," ujar Dedi. Mereka yang dibantu, di antaranya bekerja sebagai petani, nelayan, penggembala, dan pemulung.
Baca Juga:
Dedi mengajak semua warganya dan warga Jawa Barat, terutama di kalangan pelajar, mahasiswa, aktivis muda, juga para pejabat untuk membumikan puasa Senin dan Kamis usai puasa Ramadan nanti guna memupuk kecerdasan, ketahanan fisik, serta kesalehan sosial.
Dengan kesalehan sosial, misalnya, seseorang terhindar dari sikap jemawa. "Saya tidak mengharapkan generasi muda Islam di Jawa Barat, abai terhadap kewajiban puasa sunah apalagi puasa Ramadan," ujar Dedi.
Sebab, puasa wajib dan sunah melatih seseorang merasakan penderitaan orang-orang dari sisi ekonomi serba kekurangan. Dedi pun akan terus mendorong kebiasaan puasa sunah Senin dan Kamis tersebut menjadi dasar pendidikan berkarakter, terutama di kalangan pelajar.
"Itulah mimpi saya tentang kiat membumikan puasa Senin dan Kamis," ujarnya. (*)