TEMPO.CO, Padang - Gunung Marapi kembali meletus, Selasa 6 Juni 2017. Total letusan gunung api yang terletak di Sumatera Barat itu sejak Minggu 4 Juni hingga Selasa malam, 6 Juni 2017 mencapai 53 kali letusan.
Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kota Bukittinggi, Selasa, pukul 00.00-06.00 terjadi lima letusan Gunung Marapi dengan amplitudo 5 hingga 32 milimeter. Teramati asap kawah berwarna kelabu tebal dengan ketinggian 75 hingga 100 meter.
Baca juga:
Detik-detik Gunung Marapi Meletus dan Penyelamatan 8 Pendaki
Pengamatan pukul 06.00-12.00 , terjadi tujuh letusan, yang amplitudonya 1-23 milimeter dengan gempa berdurasi 9-17 detik. Asap dengan jelas teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan ketingginnya 50 hingga 100 meter.
Sedangkan, pada pukul 12.00-18.00 hanya terjadi satu letusan. Amplitudonya 9 milimeter dengan durasi gempa 23 detik. Asap kawah tidak teramati karena gunung berkabut.
Baca pula:
Gunung Marapi Meletus Tiga Kali Hari Ini
Pengamat PVMBG Kota Bukittinggi, Hartanto Prawiro, mengatakan terjadi penurunan aktivits Gunung Marapi pada Selasa 6 Juni 2017. Hingga pukul 18.00, hanya 13 letusan yang teramati. "Sementara menurun dari hari sebelumnya," ujarnya saat dihubungi Tempo, Selasa 6 Juni 2017.
Pada Senin lalu, gunung dengan ketinggian 2,891 mdpl itu meletus sebanyak 34 kali. Ketinggian abu vulkanik yang dilontarkan antara 75 hingga 200 meter.
Sedangkan pada Ahad kemaren, hanya ada sekitar enam letusan di Gunung Marapi. Namun, ketinggian abu vulkaniknya mencapai 300 dan 700 meter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Datar Indra Kesuma mengatakan, abu vulkanik akibat meletusnya Gunung Marapi tak berdampak terhadap aktivitas warganya. Namun, BPBD tetap menyediakan masker bagi warga yang terdampak.
ANDRI EL FARUQI