TEMPO.CO, Yogyakarta - Gelombang tinggi di sepanjang pantai selatan Jawa diperkirakan akan memuncak selama sepekan ini. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mencatat puncak gelombang paling tinggi bakal terjadi pada Senin- Selasa, 5-6 Juni 2017, dengan ketinggian sekitar 6 meter. Sedangkan hingga 10 Juni mendatang, ketinggian gelombang pantai selatan diprediksi rata-rata 4 meter.
“Ketinggian gelombang tinggi ini merata di seluruh pantai selatan Jawa akibat menguatnya angin timuran beberapa hari terakhir,” ujar Koordinator Pos Klimatologi dan Geofisika BMKG Yogyakarta Joko Budiono, Senin, 5 Juni 2017. Ada pun pesisir pantai yang terkena imbas gelombang tinggi itu meliputi perairan pantai selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta.
Baca juga:
Cuaca Buruk, Warga Kepulauan Sumenep Telantar di Pelabuhan
Joko menambahkan, bertambahnya kecepatan angin timuran yang bertiup dengan kecepatan rata-rata 10-20 knot atau 18-37 kilometer per jam ini memicu peningkatan tinggi gelombang tak biasa.“Bagi wisatawan dan warga, yang melaut, kami mohon mewaspadai kemunculan gelombang tinggi yang cukup signifikan di selatan Yogyakarta,” ujarnya.
Sebelumnya, Koordinator Tim Search and Rescue Wilayah II Gunungkidul Marjono menyatakan telah memperingatkan agar masyarakat, khususnya nelayan di pesisir, mengawasi gelombang tinggi yang menerjang pekan ini. “Meski ini fenomena tahunan, kami tetap antisipasi,” ucapnya.
Baca pula:
BMKG: Waspadai Gelombang 4 Meter Perairan Sangihe-Talaud
Tim SAR pun telah meminta para nelayan mengamankan kapal, yang biasanya diparkir di bibir pantai, ke area yang lebih tinggi dan aman. “Jika gelombang tinggi, kami imbau nelayan tidak melaut dulu,” tuturnya.
Imbauan BMKG terkait dengan gelombang tinggi ini untuk mengantisipasi agar peristiwa tahun lalu tak berulang. Pada Juni 2016 lalu, gelombang laut pantai selatan di Gunungkidul sempat mengamuk selama hampir dua pekan dengan ketinggian maksimal 4,9 meter dan merusak warung serta puluhan kapal nelayan.
Bahkan gelombang tinggi laut selatan saat itu membuat sejumlah nelayan asal Garut, Jawa Barat, yang membawa lima kapal motor dengan tujuan Pacitan, Jawa Timur, terdampar paksa di Pantai Baron. Gelombang pasang itu mengakibatkan sebuah kapal motor asal Cilacap, Jawa Tengah, yang membawa empat anak buah kapal, juga karam dihantam gelombang pasang di Pantai Gesing Gunungkidul.
Tiga awak selamat dan satu hilang meskipun SAR menurunkan dua jet ski pencari dari Badan SAR Nasional (Basarnas). Pemerintah Gunungkidul memperkirakan kerugian materiil akibat gelombang tinggi saat itu senilai Rp 2 miliar.
PRIBADI WICAKSONO