TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengecam serangan yang mengakibatkan jatuhnya korban, baik di Manchester maupun di London Bridge.
Ketua Muhammadiyah Bahtiar Effendi mengatakan semua warga Muhammadiyah turut berduka atas terjadinya teror tersebut dan mendukung pemerintah Inggris menginvestigasi pelaku terhadap serangan itu.
Baca juga:
Presiden Jokowi Hadiri Kajian Ramadan Muhammadiyah di Malang
"PP Muhammadiyah menyatakan serangan teror kepada masyarakat yang tidak bersalah dan mengatasnamakan suatu agama, sesungguhnya tidak sejalan dengan ajaran agama," kata Bahtiar dalam pernyataan resminya, Senin, 5 Juni 2017.
PP Muhammadiyah juga mendorong semua pihak untuk bersama-sama menanggulangi tindak terorisme, yang secara nyata telah merusak nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan. "Penanggulangan ini harus berdasarkan atas penghormatan atas nilai-nilai hak asasi manusia dan aturan hukum berlaku.
Baca pula:
Cerita Dubes Inggris Seminggu `Nyantri` di Muallimin Muhammadiyah
Serangan sporadis yang terjadi di London Bridge dan Borough Market, London, Inggris, pada Sabtu, 3 Juni 2017 menewaskan tujuh orang dan menyebabkan 48 orang luka-luka kembali meneror rasa aman rakyat Inggris. Serangan ini terjadi di tengah persiapan Inggris menjelang pemilihan umum pada 8 Juni 2017.
Tiga orang pelaku diduga terkait dengan jaringan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Serangan ini terjadi 12 hari setelah bom bunuh diri di konser penyanyi Ariana Grande di Manchester, yang menewaskan 22 orang dan melukai puluhan orang.
DESTRIANITA