TEMPO.CO, Samarinda - Banjir kembali melanda sejumlah lokasi di Kota Samarinda, tepatnya di Jalan Pemuda, Perum Griya Mukti, dan perumahan di Bengkuring. Kini ketinggian air berada di kisaran 30 sentimeter sampai 1 meter dan terus mengalami kenaikan secara perlahan. Kendati demikian, banyak kendala yang dihadapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda.
"Pasti ada kendala. Pertama, anggaran sangat minim, setahun Rp 400 juta. Yang ada, kalau pakai dana tanggap darurat, banyak persyaratan," kata Kepala BPBD Kota Samarinda Endang Liansyah kepada Tempo, Ahad, 4 Juni 2017, mengenai banjir Samarinda tersebut.
Baca juga:
Terjadi Banjir di Kota Samarinda, Jalan Antarkota Sempat Terputus
"Lalu perahu kami hanya 6, personel kami total 53 orang, 30 di antaranya orang lapangan," kata Endang. BPBD Samarinda mengimbau warga yang daerahnya rawan banjir melakukan langkah-langkah antisipasi menghadapi banjir.
"Selain curah hujan, air Sungai Mahakam sedang pasang dan air di Waduk Benanga meninggi," kata Endang.
Baca pula:
Banjir Landa 4 Kelurahan di Samarinda, 10.000 Rumah Terendam
Namun Endang juga berpesan warga tetap tenang. Pemberitahuan tidak untuk menakut-nakuti, tapi agar warga bisa mengantisipasi lebih awal ketika banjir meluas. "Sekarang sudah ada sebagian rumah di Bengkuring, Pemuda, dan Griya Mukti yang airnya masuk ke rumah hingga setinggi lutut," katanya.
Peringatan dini untuk warga agar melakukan langka antisipasi telah disampaikan BPBD Samarinda sejak dua hari lalu. Endang mengakui kini sudah ada beberapa orang yang mengungsi secara perorangan.
Dengan minimnya peralatan dan tenaga operasional BPBD Samarinda, Endang mengharapkan peran serta relawan membantu proses evakuasi orang dan barang-barang korban banjir. Menurut dia, antisipasi dari warga sendirilah yang sangat penting.
SAPRI MAULANA