Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UGM Melibatkan Para Dosen untuk Tangkal Maraknya Radikalisme

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Orator bebicara saat aksi Majelis Pembela Tanah Suci, melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Republik Iran, Jakarta, 14 Apri 2015. Dalam aksi damai tersebut mereka mengecam dan mendesak Iran untuk menghentikan penyebaran revolusi radikalismenya ke seluruh negara-negara Islam. TEMPO/Imam Sukamto
Orator bebicara saat aksi Majelis Pembela Tanah Suci, melakukan unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Republik Iran, Jakarta, 14 Apri 2015. Dalam aksi damai tersebut mereka mengecam dan mendesak Iran untuk menghentikan penyebaran revolusi radikalismenya ke seluruh negara-negara Islam. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Prof Ir Panut Mulyono menuturkan pihak kampus selayaknya turut terlibat untuk mencegah berkembangnya gerakan radikalisme yang bisa mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Dasar pedoman negara ini sudah jelas, kalau sekedar belajar paham lain, memperdalam agama, ideologi politik silahkan saja, asal bukan untuk odo-odo (berusaha) untuk mengganti Pancasila,” ujar Panut disela pelantikan pengurus Dewan Pendidikan DIY di Komplek Kantor Gubernur DIY, Yogyakarta, Jumat 2 Juni 2017.
Baca : Pemerintah Indonesia Antisipasi Larinya ISIS dari Filipina

Merespon riuhnya isu radikalisme dan ujaran kebencian bernuansa SARA di belakangan di tanah air, Panut menuturkan pihaknya telah mengambil langkah-langkah dini agar kampus turut jadi benteng penjaga Pancasila. Bukan malah semakin memprovokasi perpecahan. Terlebih komunitas mahasiswa di UGM cukup besar dan beragam latar belakang.

“Misalnya saat penerimaan mahasiswa baru, yang sering dinilai jadi momen rekrutmen dan penanaman paham radikal suatu kelompok tertentu,” ujar Panut.
Panut menengarai, momen penerimaan mahasiswa baru yang didomplengi penanaman paham radikal itu bisa terjadi karena berbagai sebab.

Simak : Wiranto: Ada Indikasi Marawi Dijadikan Lokasi Konvergensi ISIS

Terutama karena mahasiswa baru sangat polos dan blank, lalu mendapat tawaran bantuan dan fasilitas dari suatu kelompok sehingga bisa lebih dekat mahasiswa itu sebelum akhirnya dipengaruhi menganut paham radikal.

“Biar mahasiswa baru ini nggak terjebak pengaruh paham radikal, kampus yang harus mengelola,” ujarnya. Contoh pengelolaan mahasiswa baru itu, ujar Panut, misalnya saat masa orientasi. Bukan lagi kelompok mahasiswa yang menangani penuh orientasi, namun kampus yang tangani dengan tetap melibatkan kelompok mahasiswa yang ada sebagai mitra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak hanya mahasiswa baru yang ditangani langsung kampus. Panut menuturkan, di akhir masa jabatan mantan rector Dwi Korita tahun 2016 lalu, pihak UGM kini juga telah mengambil alih pengelolaan sarana fasilitas yang dinilai berpotensi menjadi ajang menyebarkan paham radikalisme.

Baca juga : Wapres JK: Revisi UU Anti-Terorisme Untuk Cegah Serangan Teroris

“Masjid kampus UGM sekarang juga dikelola penuh kampus melalui badan yang ditangani dosen-dosen, bukan lagi yayasan,” ujar Panut. Panut menambahkan, dosen-dosen UGM terlibat dalam suatu komunitas bernama jamaah Salahuddin yang turut mengelola masjid kampus UGM itu.

Dari komunitas jamaah Salahuddin ini, ujar Panut, kegiatan kemahasiswaan bisa terpantau lebih baik. Misalnya saat bulan Ramadan, dalam mencari penceramah akan difilter agar mendapatkan Jamaah Salahuddin bisa mendapat penceramah yang satu visi dengan kampus UGM.

“Penceramah yang bisa membawa suasana menyejukkan, bukan provokasi paham radikal yang mengancam NKRI,” ujarnya. "Kampus itu penjaga ideologi, dan UGM adalah kampus Pancasila.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

2 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

15 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

19 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

21 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

22 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

27 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

30 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

35 hari lalu

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

38 hari lalu

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

43 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.