Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mi Berformalin di Pasar Wisata Toba  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Kepala Badan POM Penny Lukito meninjau Pasar Balige, Toba Samosir, Sumatra Utara, untuk mengambil sample makanan yang mengandung bahan berbahaya, Senin, 21 Mei 2017. Tempo/Maya Ay
Kepala Badan POM Penny Lukito meninjau Pasar Balige, Toba Samosir, Sumatra Utara, untuk mengambil sample makanan yang mengandung bahan berbahaya, Senin, 21 Mei 2017. Tempo/Maya Ay
Iklan

TEMPO.CO, Toba Samosir - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Kusumastuti Lukito menjumput mi kuning dalam satu bal plastik yang dipajang di kios milik Duma. Jarinya meraba-raba tekstur mi. Sesekali ia mencium mi basah yang biasa digunakan untuk membuat mi ayam itu.

“Ini fresh enggak ya?” kata Penny sambil menyerahkan mi kepada Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM Suratmono yang menemaninya meninjau Pasar Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, pada Senin, 22 Mei 2017. Kunjungan Penny ini merupakan bagian dari program pembentukan pasar pangan aman di daerah wisata.

Duma terlihat was-was. Alisnya berkerut-kerut melihat Penny dan Suratmono menginspeksi dagangannya. “Ini tidak lengket dan mengkilat. Kemungkinan ada formalinnya,” kata Penny kepada Duma, setelah sebelumnya berdiskusi dengan Suratmono. Tangannya menyodorkan mi kuning yang ia duga mengandung formalin. Seketika Duma terkejut. Duma hanya mengangguk ketika Penny memintanya menunggu hasil tes laboratorium mi kuning itu.

Setelah Penny beralih ke kios lain, seorang pembeli menghampiri Duma. Ia bertanya kepada Duma apa yang terjadi dengan mi kuning dagangannya. “Katanya kalau tidak lengket dan mengkilat, enggak ada formalinnya. Ini enggak ada formalinnya,” kata Duma. Perempuan berusia 35 tahun itu menolak dugaan adanya formalin di dalam mi kuning yang ia jual setiap hari.

Sudah enam tahun Duma berjualan di Pasar Balige. Selain mi, ia juga menjual tahu, tempe, sayuran, dan bumbu-bumbu siap saji. Selama itu, mi kuning adalah dagangan wajib di kios yang diberi nama Melati itu. Namun, Duma tak pernah tahu bahwa mi yang dijualnya mengandung formalin. Sebab mi itu bukan asli buatannya. Ia hanya mengambil dari toke atau pedagang besar di Balige bernama Mak Kristin. “Nama aslinya aku enggak tahu, tapi dia orang Balige,” ujarnya.

Mi kuning yang dibawa Mak Kristin, kata Duma, berasal dari Pematang Siantar. Mak Kristin menjualnya kepada para pedagang kios kecil seperti Duma di Pasar Balige setiap pagi. Duma mengaku jarang mengambil barang dari toke lain lantaran harganya lebih mahal. “Sebenarnya ada lagi toke, tapi Rp 34 ribu satu bal,” katanya. Selain itu, mi yang ia beli dari Mak Kristin bisa tahan hingga empat hari.

Kadang Duma mengambil satu bal, kadang dua bal. Setiap bal berisi 5 kilogram mi kuning seharga Rp 33 ribu. Duma menjualnya kembali dengan harga Rp 8 ribu per kilogram. Rata-rata pembelinya adalah pedagang bakmi ayam dan bakmi goreng. “Mi kuning ini yang paling laku,” ujarnya dengan nada lesu. Ia mencolek-colek kwetiau basah berwarna putih yang katanya kalah laris dengan mi kuning.

Hasil tes kit yang dilakukan BPOM terhadap mi kuning dagangan Duma menunjukkan mi basah itu positif mengandung formalin. "Ini positif mengandung formalin," kata Penny sambil menunjukkan cairan warna ungu dalam tabung hasil test kit.

Penggunaan formalin dalam makanan melanggar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. Normalnya, formalin ini digunakan untuk pengawet mayat, pembunuh kuman, pengawet kosmetik dan pengeras kuku, serta perekat kayu lapis. Jika tertelan, formalin dapat menyebabkan rasa terbakar pada mulut dan tenggorokan. Uapnya sangat berbahaya. Jika terhirup dalam jangka lama dapat menyebabkan kanker hidung. Penelitian BPOM juga menyebutkan penggunaan formalin dalam makanan bisa menyebabkan kelainan genetika pada manusia.

Mi berformalin di Pasar Balige sebenarnya bukan kali ini saja ditemukan. Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Toba Samosir Marsarasi Simanjuntak mengatakan ia pernah menemukan mi kuning berformalin saat melakukan monitoring beberapa waktu lalu. Namun, ia tak menelusuri lebih jauh siapa pemasok mi kuning itu. “Karena cuma satu dua, jadi kami peringati dulu,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepanjang 2016 hingga awal 2017, Balai Besar POM Medan sudah menindak lima sarana industri mi di seluruh Sumatera Utara karena memakai formalin dan boraks dalam pembuatannya. Tiga di antaranya ada di Pematang Siantar. Namun ketiga pemilik industri itu hanya diberi peringatan keras. Sedang dua industri lainnya ada di Medan. Kedua pemiliknya diproses hukum.

“Kami sudah punya pola tindak lanjut sesuai dengan tingkatan motif dan kesadaran pelaku serta dampaknya terhadap masyarakat,” kata Kepala Balai Besar POM Medan Yulius Sacramento Tarigan.

Yulius menjelaskan, sesuai ketentuan, jika kategori industri kecil pendekatannya adalah pembinaan oleh pemerintah setempat. Namun jika modusnya sudah sistemik dan berulang, pemilik industri bisa dikenai sanksi berat untuk meningkatkan efek jera. “Pro justitia adalah pilihan terakhir,” ujarnya.

Temuan BPOM Pusat menyebutkan sepanjang 2016 ada 12 perkara terkait dengan peredaran pangan berbahaya di seluruh Indonesia. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi yang banyak beredar pangan mengandung bahan berbahaya. Selain Sumatera Utara, pangan berbahaya juga banyak beredar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung, dan Sulawesi Utara. Yang dikategorikan bahwan berbahaya antara lain formalin, boraks dan rhodamin.

Selain mi, formalin juga acap kali dijadikan campuran ke dalam bakso, daging ayam, ikan asin, dan ikan segar. Bahan kimia ini digunakan agar bahan makanan bisa tahan lama. “Kalau makanan jenis perishable (mengandung kadar air tinggi) masih terlihat awet meski berhari-hari, patut dicurigai,” kata Yulius.

Meski berbahaya, efek samping yang ditimbulkan bahan makanan yang mengandung zat berbahaya ini tidak serta merta terjadi. Akibatnya, masyarakat cenderung acuh terhadap peredaran makanan berbahan kimia ini.

Setelah hasil tes kit keluar, ada tiga petugas BPOM yang mendatangi Duma. Petugas itu menyampaikan informasi bahwa mi kuning miliknya positif mengandung formalin. Petugas menyarankan agar Duma tak menjual mi kuning itu lagi. Namun keesokan harinya ia tetap mengambil mi dari Mak Kristin. Ia beralasan, "Apa lagi yang mau kami jual?"

MAYA AYU PUSPITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

23 jam lalu

Direktur ID FOOD Bernadetta Raras saat menjadi pembicara di Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Workshop on Promoting Women Economic Empowermen Across Agri-Food Chain di Hanoi, Vietnam, 16 April 2024. (ID FOOD)
Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.


Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

5 hari lalu

Pedagang di Pasar Palmerah mengeluh mahalnya harga cabai rawit merah dan cabai merah kriting yang menyentuh harga Rp 100 ribu-Rp 110 ribu. Tempo/Mutia Yuantisya
Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.


ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

8 hari lalu

Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu 1 April 2023. Holding Pangan ID Food mendatangkan Gula Kristal Putih (GKP) impor tahap pertama sebanyak 107.900 ton untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga gula serta memenuhi kebutuhan saat Ramadhan dan Lebaran sesuai penugasan dari Badan Pangan Nasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.


PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

12 hari lalu

Ilustrasi pasar murah. ANTARA/Irsan Mulyadi
PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.


Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

12 hari lalu

Penjualan daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Selasa 12 Maret 2024. Data Badan Pangan Nasional per hari ini, 12 Maret 2024 harga rata-rata nasional untuk daging sapi murni sebesar Rp 140.380 per kilogram.  TEMPO/Tony Hartawan
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.


Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

16 hari lalu

Data inflasi Badan Pusat Statistik (BPS). Per Maret 2024, inflasi tahunan mencapai 3,05 persen menjelang Lebaran 2024.
Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.


Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

18 hari lalu

Ilustrasi pupuk UREA. Shutterstock
Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.


Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

24 hari lalu

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika sidak pengawasan relaksasi HET beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta Timur pada Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.


Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

25 hari lalu

Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar PSPT, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. BPS melaporkan sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar terhadap inflasi Oktober 2023 yang mencapai 2,56% secara tahunan atau (year-on-year/yoy). Tempo/Tony Hartawan
Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.


Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

30 hari lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.