TEMPO.CO, Karawang - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa berbuka puasa bersama petani Telukjambe di rumah dinas Bupati Karawang, Ahad, 28 Mei 2017. Di rumah dinas tempat ratusan petani Telukjambe mengungsi itu, raut wajah Khofifah terlihat sedih melihat puluhan anak petani Telukjambe yang putus sekolah selama berbulan-bulan.
Khofifah menyemangati anak petani supaya tidak berkecil hati. "Pemerintah pasti membantu," ujar dia Ahad, 28 Mei 2017.
Khofifah mengaku tersentuh, ketika mendengar anak petani Telukjambe yang bercita-cita menjadi presiden. Ia pun memotivasi puluhan anak petani Telukjambe dengan kisah hidup James Earl Carter Jr, presiden Amerika Serikat ke-39.
Carter adalah anak seorang petani kacang di Georgia. Di masa kecilnya, Carter hidup sederhana. Bahkan rumahnya tidak memiliki jaringan listrik dan kran air. "Ini jadi bukti bahkan anak petani bisa menjadi presiden," kata dia.
Khofifah berpesan anak petani dapat berprestasi jika tidak ikut terseret dalam konflik lahan. Ia pun mencontohkan Jimmy Carter, yang mendapat pengakuan dunia di bidang kemanusiaan dan perdamaian. Pada 2002 petani kacang itu mendapat Nobel Perdamaian setelah mendamaikan Mesir dan Israel yang sudah berperang selama 31 tahun. "Jadi jangan berkecil hati ya anak - anak," ujarnya.
Saat ini, tercatat 64 anak petani Telukjambe putus sekolah. Hal itu berlangsung semenjak Serikat Tani Telukjambe Bersatu memilih mengungsi ke Jakarta pada pertengahan Maret 2017.
Nasib anak - anak tersebut, berubah semenjak ditempatkan di rumah dinas bupati Karawang. Setiap hari, empat orang relawan dari kementerian sosial dan dinas sosial setempat mengajari anak - anak berhitung dan membaca.
Khofifah Indar Parawansa berharap, penderitaan anak - anak petani Telukjambe segera berakhir. Ia pun menjanjikan bakal membuatkan rumah kepada 96 keluarga petani Telukjambe dalam waktu dekat. "Saya harap ibu dan bapak bersabar. Kemensos akan menyediakan bahan bangunan," ungkap wanita yang baru saja berulang tahun ke 52 ini.
HISYAM LUTHFIANA