INFO JABAR - Program RW Mandiri merupakan upaya membangun keswadayaan masyarakat melalui infak dan sedekah. Meskipun berbeda jumlah dana yang terkumpul, namun kesadaran masyarakat, di setiap kewilayahan yang ada di Kota Bandung, semakin berkembang lebih baik. Hal ini dikemukakan Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial saat memberikan arahan pada kegiatan Workshop Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat dengan Penguatan Modal Sosial Melalui RW Mandiri di Kota Bandung, di Hotel Grand Asrilia, Bandung, Rabu 24 Mei 2017.
Oded melanjutkan, eksisnya tatanan pemerintahan suatu negara itu ketika umat atau masyarakat bisa berdaya. Eksisnya umat itu dimulai dari yang terdekat yaitu rumah tangga atau persaudaraan.
Baca Juga:
"Bandung dengan konsep RW Mandiri, bisa berkembang dengan sendirinya. Karena hasil pengumpulan infak dan sedekah itu bisa dikelola dengan baik oleh masyarakat di kewilayahan masing-masing," ujarnya.
Ditambahkan Oded, dengan kesadaran masing masing kewilayahan membuat Kota Bandung semakin maju. Seperti halnya dari pemerintah ada PIPPK (Program Inovasi Pembangunan Pemberdayaan Kewilayahan), dari warga ada RW Mandiri, ini menunjukkan bahwa potensi umat sesungguhnya ada pada diri mereka sendiri,"ujarnya menjelaskan.
Oded menambahkan, kreativitas dan bergotong royong dalam program RW Mandiri inilah yang dapat membantu segala kebutuhan yang ada di masyarakat. "Segala kebutuhan masyarakat nantinya terpenuhi oleh masyarakat itu sendiri, kita sebagai pemimpin mendorong agar tetap semangat,"ujarnya.
Baca Juga:
Dijelaskan Oded, masyarakat di kewilayahan terus disupervisi dengan cara edukasi dan mensuport program tersebut. "Pertengahan tahun ke empat ini, mang Oded terus edukasi dan supervisi masyarakat dengan konsep RW Mandiri. Alhamdulillah pertengahan tahun lalu di 2016, dari 151 Kelurahan yang sudah melaksanakan ada yang mengumpulkan dana 2 juta, sampai ada yang 13 juta dalam 1 RW. Coba kalo sebulan kali setahun pasti lebih besar Program ini dibandingkan PIPPK. Sehingga lebih besar potensi masyarakat. Oleh karena itu kita sebagai pemimpin harus mampu mensupervisi masyarakat,"jelasnya.
Ditambahkan Oded, pengawasan program tersebut langsung diserahkan kepada masyarakat yang bersangkutan sesuai kebutuhan. "Intinya dari masyarakat untuk masyarakat oleh masyarakat, semua pengawasan diserahkan langsung kepada masyarakat itu sendiri," ujarnya.