Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bom Kampung Melayu, Pakar UI: Targetnya Memecah Belah Bangsa

image-gnews
Anggota kepolisian menyisir lokasi kejadian pasca terjadi ledakan bom di dalam Halte Transjakarta, di Terminal Kampung melayu, Jakarta, 25 Mei 2017. Peristiwa tersebut menelan 15 korban, terdiri dari 10 orang luka dan lima lainnya meninggal dunia. TEMPO/Rizki Putra
Anggota kepolisian menyisir lokasi kejadian pasca terjadi ledakan bom di dalam Halte Transjakarta, di Terminal Kampung melayu, Jakarta, 25 Mei 2017. Peristiwa tersebut menelan 15 korban, terdiri dari 10 orang luka dan lima lainnya meninggal dunia. TEMPO/Rizki Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Timur Tengah dan Islam dari Universitas Indonesia (UI), Yon Machmudi, mengatakan sikap umat Islam harus satu dalam menghadapi terorisme di Indonesia, yakni mengecam dan tidak memberikan ruang sekecil apa pun terhadap justifikasi tindakan teror.

"Target terorisme adalah memecah belah bangsa," ucap Yon di Jakarta, Kamis, 25 Mei 2017. Ia mengatakan itu untuk menanggapi peristiwa dua ledakan yang diduga bom bunuh diri di Kampung Melayu pada Rabu malam kemarin. (Baca: Kondisi Terkini Lokasi Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu)

Terorisme, ujar Yon, bukan aksi tidak rasional. Menurut dia, tindakan itu benar-benar mempelajari kondisi sosial-politik dan serta berusaha mendapatkan simpati atas aksi-aksinya.

Dosen Fakultas Ilmu Budaya UI itu menjelaskan, aksi bom di Kampung Melayu jelas menunjukkan adanya target untuk menciptakan ketakutan di masyarakat karena dilakukan di sarana publik, yaitu terminal. Di samping itu, tutur dia, mereka berusaha memecah belah bangsa dengan menargetkan aparat kepolisian.

"Sekarang ini, kan, kepercayaan sebagian umat Islam terhadap kepolisian sedang mengalami penurunan," kata Yon. (Baca: Ayah Korban Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu: Doakan Anak Saya...)

Dia berujar, para teroris membaca fenomena ini dan berusaha mendapatkan simpati dari umat Islam atas tindakannya itu. Namun, ucap Yon, umat Islam di Indonesia kini cukup cerdas membaca sabotase yang dilakukan kelompok teroris. Ia berharap apa pun bentuk aksi terorisme tidak akan pernah mendapatkan tempat di hati umat Islam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Publik di Indonesia, terutama umat Islam, cukup rasional dan tidak akan pernah bersimpati terhadap aksi-aksi terorisme," tuturnya.

Penyandang gelar PhD dari The Australian National University itu mengatakan umat Islam Indonesia paham betul kapan harus mengkritisi kepolisian dan kapan harus bersama-sama dengan kepolisian. Dalam kasus terorisme, ucap Yon, umat Islam selalu bersama kepolisian untuk memerangi segala bentuk terorisme. Dengan demikian, aksi-aksi terorisme tidak akan mendapatkan tempat di Indonesia dan semakin sempit ruang geraknya. (Baca: Bom Bunuh Diri Kampung Melayu, Serpihannya Mirip Bom Panci)

Prinsipnya, ujar dia, publik tidak boleh takut dan merasa tidak aman. Selain itu, segala komponen bangsa harus sadar bahwa upaya memecah belah bangsa harus dilawan.
"Dengan demikian, aksi terorisme tidak akan dapat mencuri momentum apa pun," tutur Yon.

ANTARA




Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

24 April 2020

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

Tim khusus FIK UI ini mengedukasi masyarakat tentang penularan, pencegahan dan tanda gejala COVID-19 hingga kesehatan mental masyarakat selama wabah.


Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

24 April 2020

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

Universitas Indonesia (UI) menempati peringkat 47 dunia sebagai perguruan tinggi yang mampu memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi bangsa.


Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

24 April 2020

Gedung Rektorat UI. ANTARA/Feru Lantara
Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

DPPM UI menyalurkan bantuan berupa 1.368 paket kebersihan diri berupa sampo, sikat dan pasta gigi untuk menunjang sanitasi cegah Covid-19.


Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

24 April 2020

Ilustrasi pasien (pixabay.com)
Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan ada 11 kelompok pasien yang dianjurkan tidak berpuasa selama Ramadan.


UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

24 April 2020

Kampus UI (twitter/UI)
UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

Berdasarkan peringkat Times Higher Education Universitas Indonesia berada di urutan ke 47, UGM 72, dan IPB peringkat 77.


Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

23 April 2020

Presiden Joko Widodo alias Jokowi (kanan) berjalan memasuki ruangan didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) sebelum rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 22 November 2019. Rapat ini juga membahas fasilitas perpajakan untuk penguatan perekonomian. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

Pengamat dari Puskapol UI menyebut munculnya Prabowo yang membela Jokowi menunjukkan pemerintah sedang dalam tekanan menghadapi Covid-19.


UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

18 April 2020

Petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) di dalam Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020. Pasien rujukan dalam pengawasan terkait virus corona dirawat di ruang isolasi di gedung Pinere. ANTARA/Hafidz Mubarak A
UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

Inovasi APD ini diharapkan mampu melindungi para petugas medis yang bertugas merawat para pasien COVID-19.


UI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik

14 April 2020

Gedung Rektorat Universitas Indonesia. TEMPO/Gunawan Wicaksono
UI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik

Jumlah tersebut terdiri atas 739 calon mahasiswa program Vokasi, 640 program Sarjana Kelas Paralel, dan 257 program Sarjana Kelas Internasional.


UI Terima 1.106 Mahasiswa Baru melalui SNMPTN 2020

8 April 2020

Kampus UI (twitter/UI)
UI Terima 1.106 Mahasiswa Baru melalui SNMPTN 2020

Setelah SNMPTN 2020, ada jalur penerimaan lain yang dibuka yakni SBMPTN dan SIMAK UI. Proses seleksi ikut dipengaruhi wabah COVID-19.


UI Kembangkan Ventilator Transport untuk Penanganan COVID-19

7 April 2020

Ventilator Transport Lokal Rendah Biaya Berbasis Sistem Pneumatik (COVENT-20) yang dikembangkan oleh Universitas Indonesia untuk penanganan Covid-19. Kredit: Humas UI
UI Kembangkan Ventilator Transport untuk Penanganan COVID-19

COVENT-20 mudah dioperasikan dan aman bagi PDP atau pasien positif COVID-19 untuk perjalanan dari rumah atau ruangan observasi ke ruangan isolasi.