TEMPO.CO, Malang--Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan selamat kepada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Haji Ma'ruf Amin atas pengukuhannya sebagai guru besar Ekonomi Muamalat Syariah di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Rabu 24 Mei 2017.
Presiden hanya datang sekitar 15 menit. Dia bersalaman dan menyampaikan ucapan selamat kepada Ma'ruf. Setelah itu Jokowi melanjutkan lawatannya ke Dinas Pendidikan Kota Malang dan memberikan sertifikat Program Nasional (Prona) di Malang. "Pak Presiden mendukung ekonomi syariah," kata Ma'ruf setelah dikukuhkan menjadi guru besar.
Baca: Maruf Amin Tagih Janji Jokowi Soal Pelaksanan Dialog Nasional
Ma'ruf merasa senang kiprahnya di perekonomian syariah diapresisi lembaga pendidikan tinggi. Sebelumnya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga memberikan gelar Doktor Honoris Causa kepada Ma'ruf Amin.
"Sebelumnya (saya) diberi penghargaan gelar doktor, sekarang menerima penghargaan lagi. Dihadiri Presiden lagi, sebuah penghormatan bagi saya," kata Ma'ruf yang juga Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Dalam orasinya Ma'ruf meminta pemerintah mengeluarkan regulasi yang mendorong ekonomi syariah. Selain itu, mengalihkan dana pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke jasa keuangan dan bisnis ekonomi syariah.
Simak: Ketua MUI KH Ma`ruf Amin: Khilafah Tidak Cocok di Indonesia
Dengan demikian kebijakan tersebut diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah, termasuk sukuk negara dikelola secara syariah. "Indonesia menjadi pasar potensial," ujarnya.
Kendalanya, kata Ma'ruf, selama ini tak banyak sumber daya manusia yang memadai. Karena itu peran perguruan tinggi penting sekali untuk mewujudkan tenaga kerja terampil.
Lihat: NU Purwakarta Imbau Nahdliyin Teladani Sikap Ma'ruf Amin
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Mudjia Rahardjo mengatakan Ma'ruf Amin telah diakui kiprahnya dalam ekonomi syariah. Selama ini Ma'ruf juga dikenal sebagai intelektual dalam bidang ekonomi Syariah. "Kami membutuhkan pikiran dan ilmunya dalam pengembangan ekonomi syariah," ujarnya.
EKO WIDIANTO