TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik bermagnitudo 5,6 pada skala Richter mengguncang wilayah Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Rabu, 24 Mei 2017, pukul 16.10 WIB. Sumber gempa berada di darat akibat aktivitas patahan atau sesar Matano di segmen Geresa.
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Daryono, mengatakan sumber gempa (episenter) terletak pada koordinat 2,78 Lintang Selatan dan 122,20 Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer dan berada di 31 kilometer sebelah tenggara Morowali.
Lindu tersebut dirasakan di Morowali dan Bungku, Sorowako, Kendari, Kolaka, dan Palu. Skala intensitas gempanya berkisar I-II versi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atau II-V MMI (Modified Mercalli Intensity).
"Guncangan dirasakan oleh orang banyak, tapi belum tentu berpotensi menimbulkan kerusakan," kata Daryono di Bandung, Rabu, 24 Mei 2017.
Dari kedalaman sumber gempa (hiposenter), gempa tergolong dangkal yang dipicu aktivitas patahan Matano segmen Geresa. "Ini sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber yang menunjukkan sesar mendatar mengiri (sinistral)," kata Daryono.
Setelah gempa pertama, setidaknya terjadi gempa susulan bermagnitudo 4,3. BMKG meminta masyarakat tetap tenang, khususnya masyarakat di daerah pesisir, karena gempa tidak berpotensi tsunami.
ANWAR SISWADI