TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan Jawa Barat memprediksi ada penurunan jumlah penumpang angkutan bus juga angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP) saat mudik Lebaran 2017. Pada 2016 angkutan bus hanya bisa mengangkut 1,167 juta penumpang, dan ASDP 18.887 orang. “Tahun ini angkutan jalan dan ASDP diprediksi turun lagi,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, Selasa, 23 Mei 2017.
Menurut Dedi, sebanyak 10 terminal utama di Jawa Barat bakal turun jumlah penumpangnya. Sedangkan ASDP kemungkinan hanya mampu mengangkut 16 ribu orang atau turun 15 persen dibandingkan dengan 2016. "Untuk ASDP diambil dari enam lokasi penyeberangan.”
Dinas Perhubungan bersama Organda sudah menyiapkan armada jalan raya baik antarkota dalam provinsi ataupun antarkota antarprovinsi sebanyak 5.072 bus dengan total kursi 233.168. Untuk ASDP ada 1.213 kapal kurang dari 7 gros ton. Kursi yang disiapkan ASDP sebanyak 114.556.
Lonjakan tajam justru dinikmati maskapai udara yang pada mudik Lebaran 2017 mendatang sudah menyiapkan 90 pesawat per hari di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, dan Nusawiru, Pangandaran. Jumlah kursi yang disiapkan sebanyak 9.773, namun dia memprediksi penumpang mencapai 205.046 atau ada kenaikan sampai 14 persen dibandingkan dengan 2016 yang hanya mengangkut 179 ribu penumpang.
Meski ada penurunan di angkutan jalan raya dan ASDP, Dishub Jabar tetap memantau pergerakan dan di 10 terminal yang menjadi kewenangan provinsi. Dedi memastikan akan ada pemantauan tarif di terminal dan pool pemberangkatan. “Kami juga koordinasi kesiapan angkutan dengan seluruh bandara, terminal, dan stasiun kereta.”
Sektaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa memastikan tiga jalan tol yang tengah dibangun belum bisa digunakan untuk jalur mudik. Hasil laporan dan pantauan di lapangan, tol tersebut yakni Soreang-Pasirkoja (Soroja), Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).
“Soroja meleset, Seksi I Bocimi baru 36 persen, seksi II Cisumdawu ada konsentrasi pembangunan terowongan,” kata Iwa.