INFO JABAR - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat Netty Heryawan mengatakan pemerintah tidak bisa bergerak sendiri menjalankan program-programnya, termasuk dalam menangani masalah kekerasan. Sehingga diperlukan keterlibatan semua pihak, termasuk komunitas.
Karena itu, Netty mengapresiasi langkah Komunitas Turun Tangan dalam menangani masalah kekerasan di masyarakat. Menurut dia, peran komunitas dalam pemberantasan kekerasan tidak hanya menemukan masalah sosial (discovery) dan membangun mimpi (dream) melalui visi dan misi. Komunitas juga harus melibatkan masyarakat dan membantu mereka menyusun langkah-langkah untuk meraih mimpi itu. ‘’Komunitas harus mulai menentukan langkah yang paling tepat untuk diterapkan. Akhirnya, komunitas terus mendampingi masyarakat untuk sampai pada tujuan bersama,’’ katanya dalam Social Activator Camp di Bandung, Minggu, 22 Mei 2017.
Baca Juga:
Tugas utama komunitas Turun Tangan, menurut Netty, adalah mengedukasi masyarakat agar terhindar dari aksi kekerasan sebelum menjadi korban. "Sebisa mungkin masyarakat tercegah. Dan yang sudah telanjur menjadi korban bisa ditangani. Jangan sekadar hit and run,” katanya.
Guna mencapai tujuan tersebut, Netty menyarankan agar setiap relawan menguatkan rasa empati dan peduli, berjiwa pejuang, serta menumbuhkan sikap amanah, jujur, dan kreatif. "Jangan mudah menyerah dan jaga kepercayaan masyarakat," ujarnya.
Komunitas Turun Tangan adalah salah satu komunitas yang berkomitmen menangani masalah kekerasan. Koordinator Komunitas Turun Tangan Hikamul Haq Ridwan menuturkan kegiatan komunitasnya berbasis proyek sosial. "Kami komunitas yang di dalamnya terdapat proyek sosial. Senin hingga Rabu kemarin kami adakan festival baca. Ada pula acara sapa wakil rakyat dari DPR," ucapnya. (*)
Baca Juga: