TEMPO.CO, Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengharapkan pelaksanaan Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-32 di Pontianak yang bersamaan dengan Aksi Damai Bela Ulama pada 20 Mei 2017 berlangsung aman. "Kegiatan itu hak masing-masing, yang penting tidak mengganggu orang lain," kata Cornelis di Pontianak, Kamis 18 Mei 2017.
Terkait aksi damai yang akan dilaksanakan oleh ormas dan umat Islam Kalimantan Barat, menurutnya itu merupakan hal yang wajar. Ia mempersilakan warga yang akan melakukan aksi itu untuk turun ke lapangan dengan catatan tidak anarkistis. (Baca: Tolak Radikalisme, DPRD NTT Surati Presiden Jokowi)
Cornelis menegaskan, pelaksanaan Pekan Gawai Dayak akan tetap berjalan karena merupakan agenda nasional. Selain itu, acara Dayak tersebut akan dihadiri beberapa tamu dari kedubes negara-negara sahabat. Bahkan, kata dia, Polri dan TNI sudah menyiapkan pasukan pengamanan dua acara tersebut.
"Soal itu masyarakat jangan khawatir, saya pastikan, negara hadir di tengah masyarakat. Kita ada Polri dan tiga matra TNI, kita juga punya pemerintah provinsi dan pemkot Pontianak, yang sudah siap untuk mengamankan daerah kita," tutur Cornelis.
Lantaran tempat pelaksanaan Pekan Gawai Dayak dan Aksi Damai itu berada di kota Pontianak, Gubernur Cornelis meminta wali kota mengamankan daerah dengan dibantu Polri dan TNI. "Sekarang tinggal bagaimana wali kota membina warganya. Kalau saya pribadi, saya bisa menjamin bahwa Kalbar akan aman dan taruhannya adalah diri saya," kata Cornelis. (Baca: HOAX: Isu Warga Tionghoa Dipukuli di Pontianak)
Sementara itu, Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, akan mendatangkan sebanyak 400 personel anggota Brimob dari Mabes Kelapa Dua, untuk menjaga Kamtibmas di Kalbar. Kapolda Kalbar, Brigjen Erwin Triwanto mengaku telah mengantisipasi secara maksimal dengan melibatkan semua komponen. "Kami mendatangkan personel dari Brimob Kelapa Dua, termasuk komponen masyarakat membantu menjaga situasi Kamtibmas di Kalbar," kata Brigjen Erwin.
Ia menjelaskan, bantuan dari Brimob Kelapa Dua, hanya langkah antisipasipatif terkait beredarnya isu akan ada aksi di Pontianak, Sabtu 20 Mei 2017 mendatang.
Kapolda Kalbar menambahkan, pihaknya akan menurunkan sebanyak 4.033 personel pada aksi 20 Mei, yang terdiri dari 1.400 polisi 933 personel Brimob, 1.300 personel TNI, dan bantuan dari Brimob Kelapa Dua sebanyak 400 personel. "Sampai saat ini situasi Kamtibmas di Kalbar masih aman," ucapnya. Sejumlah kelompok masyarakat sudah melapor kepada Kapolda bahwa mereka tidak akan ikut ajakan provokatif. (Baca: DPR Dukung Situs Penyebar Paham Anti-Pancasila Diblokir)
ANTARA