TEMPO.CO, Klaten – Kepolisian Resor Klaten meningkatkan pengamanan di sepanjang Jalan Raya Solo-Yogya wilayah Kabupaten Klaten menjelang pertandingan sepak bola klub PSIM Yogyakarta melawan Persebaya Surabaya di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dijadwalkan pada Kamis malam, 18 Mei 2017.
“Untuk mengantisipasi kedatangan suporter Persebaya Surabaya, kami melakukan pengamanan di wilayah Prambanan (perbatasan Klaten dan Kabupaten Sleman) dan di sepanjang Jalan Solo- Yogya,” kata Kepala Urusan Pembinaan Operasional Satuan Reserse Kriminal Polres Klaten Inspektur Satu Prawoto saat ditemui Tempo di Gudang Bulog Karangwuni, Klaten, pada Kamis siang, 18 Mei 2017. (Baca: Nonton Persebaya, Menpora Senang Lihat Kedewasaan Bonek)
Prawoto mengatakan sejumlah kepolisian sektor yang wilayahnya mencakup Jalan Solo- Yogya sudah menerjunkan anggotanya sejak pagi untuk memantau kedatangan rombongan suporter yang akrab disebut bonek (akronim dari bondo nekat) itu dari arah Kabupaten Sukoharjo atau Kota Surakarta.
Dia menambahkan, Distrik Pedan, Jatinom, dan Klaten Kota berjaga di sepanjang Jalan Solo-Yogya, dari wilayah Kecamatan Delanggu sampai Kota. Sedangkan Distrik Jogonalan berjaga dari wilayah Kota sampai Prambanan. “Sebanyak 24 mobil backbone yang ada juga sudah merapat, otomatis dapat mengurangi pergerakan suporter,” kata Prawoto.
Selain meningkatkan pengamanan di jalan raya, Polres Klaten menambah kekuatan di sejumlah stasiun kereta api. Menurut Prawoto, formasi pengamanan yang melibatkan belasan polsek tersebut tidak hanya berlaku untuk mengawal suporter sepak bola, tapi sudah menjadi prosedur umum untuk tiap kegiatan yang mengerahkan massa dalam jumlah besar. (Baca: Rara Medusa, Dirigen Cilik Berjulukan ‘Ratu Bonek Persebaya’)
Jika aktivitas suporter sepak bola dianggap sudah meresahkan kenyamanan masyarakat, Prawoto berujar, kepolisian tidak akan segan untuk melakukan razia, baik razia minuman keras maupun senjata atau barang-barang bawaan yang dianggap membahayakan. “Yang jelas, kami imbau dulu mereka agar tetap menjaga ketertiban,” ujar Prawoto.
Kepala Polres Klaten Ajun Komisaris Besar Muhammad Darwis mengatakan masyarakat Klaten sejatinya tidak pernah bermasalah dengan kelompok suporter klub sepak bola mana pun. Pada 2015, Polres Klaten juga pernah menyelenggarakan pertemuan antar-perwakilan suporter dari sejumlah daerah, termasuk Jakarta dan Bandung. “Kami mengimbau suporter dari mana pun yang melintas di Klaten agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban,” kata Darwis. (Baca: Cerita Dedengkot Bonek Kala Bertemu Menpora, Bahas Persebaya)
DINDA LEO LISTY