TEMPO.CO, Jakarta - Kepada awak media, mantan Dewan Pertimbangan Presiden, Rusdi Kirana, mengaku memohon dijadikan Duta Besar RI untuk Malaysia kepada Presiden Joko Widodo. Rusdi mengatakan dia memohon bukan tanpa alasan.
"Kita memiliki cukup banyak penduduk di sana yang perlu dibantu. Itu salah satu alasan saya lebih baik berada di Malaysia membantu mereka," ucap Rusdi saat dicegat seusai pelantikannya di Istana Kepresidenan, Kamis, 18 Mei 2017.
Baca :
Presiden Jokowi Lantik 17 Dubes, Ini Nama-nama Mereka
Beri Pengarahan 23 Calon Dubes, Ini Pesan Wakil Presiden
Rusdi berujar, penduduk Indonesia yang paling membutuhkan bantuan di Malaysia adalah tenaga kerja Indonesia, terutama yang berstatus ilegal. Sebabnya, bagi dia, banyak dari mereka yang nasibnya tidak jelas atau tidak tertangani dengan baik.
Salah satu bentuk bantuan yang akan ia upayakan adalah pendidikan kejuruan dalam wujud balai latihan. Tujuannya adalah tenaga kerja Indonesia yang berada di Malaysia memiliki kemampuan kerja yang mumpuni untuk bertahan hidup di sana.
Selain itu, TKI diharapkan mampu bekerja di Indonesia saat kembali dari Malaysia. Rusdi Kirana ingin TKI yang kembali ke Indonesia dari Malaysia bisa membuka usaha sendiri dan tidak kembali ke Malaysia. "Kami berpikir mereka nantinya bisa buka UKM," ujar Rusdi, yang juga bekas bos Lion Air.
Bentuk bantuan lain adalah menjamin bantuan hukum maksimal untuk TKI yang bermasalah di Malaysia. Dengan begitu, nasib mereka tidak terkatung-katung. "Perlu diketahui, tidak ada siapa pun di dunia yang ingin anaknya bekerja di luar negeri (sebagai tenaga ilegal)," ujar Rusdi.
Rencananya, Rusdi akan mulai bertugas sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia seusai Idul Fitri 2017.
ISTMAN M.P.