Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar: Virus WannaCry Sering Menyerang Layanan Rumah Sakit

image-gnews
Ancaman serangan Ransomware WannaCry yang kabarnya akan menyasar komputer di kantor-kantor berdampak pada pelayanan masyarakat di lingkungan Pemkab Brebes, Jawa Tengah. M IRSYAM FAIZ
Ancaman serangan Ransomware WannaCry yang kabarnya akan menyasar komputer di kantor-kantor berdampak pada pelayanan masyarakat di lingkungan Pemkab Brebes, Jawa Tengah. M IRSYAM FAIZ
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Pakar teknologi informasi dari Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Sholichul Huda, menilai virus WannaCry sering menyerang perangkat teknologi milik layanan rumah sakit. Menurut dia, virus yang sengaja disebar itu cukup berbahaya karena file data yang terjangkiti akan dienkripsi virus ini.

“Sejauh ini, yang diserang adalah file data rumah sakit. Aplikasi rumah sakit tidak dapat membuka data sehingga tidak dapat beroperasi normal,” kata Sholichul, Selasa, 16 Mei 2017. (Baca: Kena Virus Ransomware WannaCry, Perlukah Membayar Tebusan?)

Ia menjelaskan, langkah menghindari ancaman virus itu adalah mem-backup data, seperti yang disarankan pemerintah. Sebab, menurut dia, pola virus tersebut menyerang sebuah jaringan komputer atau personal komputer.

“Maka mem-backup data sudah benar untuk menutup celah menghindari kemungkinan masuknya virus. Sebaiknya data-data penting di-backup,” ucapnya.

Anggota Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jawa Tengah, Priyo Suyono, menilai virus WannaCry jenis ransomware sebagai aplikasi tools atau perangkat perusak yang dirancang yang kemudian ditanamkan secara diam-diam. “Ketika dijalankan secara jarak jauh, itu akan menghalangi akses sistem komputer atau data,” ujar Priyo. (Baca: Marak Virus Ransomware WannaCry, ITS: SBMPTN Tak Terpengaruh)

Menurut dia, virus itu mengunci sistem dengan cara mengenkripsi file sehingga tidak dapat diakses. Jenis ransomware yang sedang mewabah adalah WannaCrypt0r 2.0 Ransomware. Virus itu bekerja dengan memanfaatkan kelemahan security sistem operasi Microsoft.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tapi Microsoft telah menyediakan Security Update Patch untuk menanganinya beberapa saat lalu,” tutur Priyo.

Ia menyarankan pengguna komputer berbasis Microsoft yang tidak yakin telah melakukan Security Update Patch MS-17-010 mengambil langkah mencabut kabel data (LAN) yang tersambung dan mematikan Wi-Fi yang dapat otomatis tersambung di sekitar komputer sebelum menyalakan komputer. Setelah diyakini tidak tersambung dengan Internet, komputer dapat dinyalakan untuk segera melakukan backup seluruh data ke portable hard disk atau USB flash drive. (Baca: Selain WannaCry, 5 Virus Ini Sempat Bikin Geger Dunia)

EDI FAISOL



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

4 hari lalu

Uji terbatas chatbot Meta AI di versi terbaru aplikasi WhatsApp. Foto : Gsmarena
6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

4 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

26 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.


Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

34 hari lalu

Foto udara suasana jalur kereta api dan areal stasiun yang terendam banjir di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 14 Maret 2024. Banjir yang merendam stasiun dengan ketinggian air dari 30 cm - 100 cm akibat intensitas hujan tinggi sejak Rabu (13/3/2024) di daerah itu menyebabkan pelayanan kereta api terganggu serta sejumlah rute perjalanan kereta api dibatalkan dan dialihkan ke rute kota lain baik kedatangan mapupun keberangkatan. ANTARA /Makna Zaezar
Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.


Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

38 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos hujan dan banjir di Jalan Majapahit, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 14 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Pantura, Jawa Tengah bagian tengah dan selatan masih berpotensi dilanda cuaca ekstrem hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai kilat sekaligus petir akan terjadi hingga Rabu mendatang dan memperingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?


Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

49 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.


Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

50 hari lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.


Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.


Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Salah satu fitur Google Chrome adalah bisa menyimpan password agar kita tidak lupa. Lalu, bagaimana cara melihat password di Google Chrome? Foto: Canva
Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.


Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Ketua Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asy'ari dan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Rahmat Bagja berbisik di tengah konferensi pers merespons pertanyaan hasil penghitungan suara sementara KPU melalui Sirekap, di Media Center KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Februari 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.