TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pembentukan Badan Siber Nasional (Basinas) juga akan menangani masalah keamanan cyber. Adanya serangan virus WannaCry, ucap dia, menjadi semacam pengingat bagi pemerintah akan pentingnya lembaga itu.
"Ini wake up call betapa pentingnya penanganan masalah keamanan cyber di Indonesia, salah satu yang diutarakan dengan Basinas," ujar Rudiantara saat ditemui di Djakarta Theatre, Jakarta, Selasa, 16 Mei 2017. (Baca: IPW: Polri Harus Antisipasi Penyebaran Ransomware WannaCry)
Rudiantara menuturkan Basinas tentu tak bisa menangani seluruh masalah cyber. Menurut dia, penting juga masalah edukasi dan sosialisasi kepada semua pengguna komputer yang memiliki akses Internet. "Harus lebih ditingkatkan sosialisasi dan edukasi."
Rudiantara menyatakan Basinas akan berdiri secepatnya. Sebab, perbincangan tentang hal tersebut sudah dilakukan jauh hari sebelum serangan virus WannaCry terjadi. Basinas, kata Rudiantara, hanya salah satu cara menyelesaikan masalah cyber. Sosialisasi dan edukasi, ujar dia, tetap hal terpenting. (Baca: 25 Varian Baru WannaCry Siap mengancam)
Menurut Rudiantara, budaya keamanan cyber di Indonesia masih rendah. Dia mencontohkan seberapa sering seseorang di Indonesia mengganti kata sandi e-mail-nya. Dia melihat hal itu masih jarang dilakukan, padahal seharusnya ada kesadaran menggantinya secara reguler.
Sebelumnya, Rudiantara mengatakan saat ini banyak teknisi-teknisi teknologi informasi internasional yang sedang mencari solusi masalah virus WannaCry. Sebab, ini sudah menjadi masalah internasional yang dihadapi banyak negara. (Baca: Heboh Ransomware WannaCry, Rudiantara: Tak Ada Serangan Susulan)
DIKO OKTARA