TEMPO.CO, Bekasi – Istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Netty Heryawan, digadang-gadang bakal disandingkan dengan Deddy Mizwar, yang diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Netty pun merespons kabar tersebut.
”Itu baru isu, belum ada pernyataan resmi dari partai,” kata Netty setelah menghadiri kegiatan Tarhib Ramadan 1438 H di Islamic Center, Bekasi, Selasa, 16 Mei 2017.
Baca juga: Pilgub Jawa Barat 2018, PKS Masih Menimbang Ridwan Kamil
Sampai saat ini, Netty masih menunggu keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS ihwal calon tetap yang diusung.
Menurut dia, ada dua nama yang diusung oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Barat. Keduanya adalah Ketua DPW PKS Ahmad Syaikhu, yang juga Wakil Wali Kota Bekasi, serta Netty Heryawan, yang merupakan kader PKS. “Kita tunggu saja, seperti apa juga dengan Gerindra,” ujarnya.
Netty mengatakan isu yang beredar, bahwa dia bakal disandingkan dengan Wakil Gubernur saat ini, Deddy Mizwar, yang diusung oleh Gerindra, ada kemungkinan merupakan harapan dari masyarakat. “Itu mungkin ekspektasi masyarakat, kita tunggu saja,” tuturnya.
Berkaca dari DKI Jakarta, kata Netty, PKS sangat memungkinkan untuk berkoalisi dengan Gerindra. Sebab, koalisi yang sudah dibangun di DKI di mana Anis Baswedan-Sandiaga Uno mampu mengalahkan inkumben Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di pilkada DKI. “Sangat memungkinkan koalisi yang dibangun dilanjutkan ke daerah lain,” katanya.
Menurut Netty, PKS Jawa Barat tak bisa mengusung calon sendiri. Sebab, jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tidak mencukupi, hanya 12. Adapun syarat mutlak dari Komisi Pemulihan Umum adalah 20 kursi. “Mungkin juga dengan partai lain, enggak bisa dipatok PKS-Gerindra,” kata istri Gubernur Jawa Barat ini.
Ketua DPW PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya tentang calon yang diusung untuk maju dalam pilgub Jawa Barat. Menurut dia, pihaknya telah menyodorkan dua nama untuk dipertimbangkan di pusat. “Tergantung DPP, siapa nantinya yang diputuskan.”
ADI WARSONO