TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mengantispasi adanya ancaman penyebaran malware/ransomware WannaCry melalui internet agar tak melumpuhkan jaringan internet pemerintah itu.
“Kondisi aman, kami sudah matikan koneksi jaringan internet 12 jam dan meminta seluruh instansi mem-back up data penting tiap instansi sebelum koneksi dihidupkan lagi,” ujar Kepala Bidang Manajemen Informatika Dinas Perhubungan dan Komunikasi DIY Sugeng Wahyudi menjelaskan upaya menghindari serangan Ransomware WannaCry, Senin 15 Mei 2017.
Baca juga: Cegah Serangan Ransomware WannaCry Depok Matikan Internet
Sugeng menuturkan, pihaknya mematikan koneksi internet lingkungan pemerintah DIY sejak Minggu pukul 21.00 hingga Senin pagi pukul 09.00 WIB. Sugeng menuturkan, seluruh pegawai di lingkungan Pemda DIY khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows telah diminta mematikan koneksi internet komputer baik melalui kabel LAN maupun Wi-Fi/Hotspot.
Para pegawai juga telah diinstruksikan menyalin data komputer ke media penyimpanan eksternal serta melakukan scanning menggunakan antivirus.
“80 persen komputer terkoneksi jaringan internet Pemda DIY menggunakan aplikasi Windows. Kami minta update sistem operasi itu dinyalakan semua karena malware ini rawan menyerang sistem operasi yang tak update,” ujarnya.
Anggota Tim Province Government Computer Insident Respons Team (PGCIT) Informatika Dinas Perhubungan dan Komunikasi DIY Zaenuri menuturkan mengantisipasi serangan malware tersebut, seluruh komputer dengan sistem operasi Windows sejak Minggu petang sampai Senin pagi hanya boleh hidup tanpa terkoneksi jaringan internet. “Kami antisipasi agar kalau satu computer kena tak menyebar ke lainnya,” ujarnya.
Meski pemda DIY aman dari serangan ransomware WannaCry, Zaenuri menuturkan, kondisi koneksi jaringan nirkabel di lingkungan sekitar seperti kawasan Malioboro belum bisa terdeteksi. Sebab kendali jaringan internet nirkabel di Maliboro bukan dalam kendali pemda DIY.
PRIBADI WICAKSONO