TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Suryo Utomo, yang ditemukan tewas di Danau Cirata, tergolong pengajar berprestasi di kampus. "Dia menjadi salah satu andalan kami untuk mengejar target akreditasi internasional yang prestisius di sekolah bisnis dunia, yaitu akreditasi AACSB, dan tinggal selangkah lagi untuk mendapatkannya," kata Wakil Dekan SBM ITB Aurik Gustomo, Senin, 15 Mei 2017.
Menurut Aurik, Suryo merupakan dosen tetap, bukan dosen tutor. Ia bergabung sebagai dosen paruh waktu di SBM ITB pada 2010. Pada 2015, ia diangkat sebagai dosen tetap SBM ITB.
Baca: Dosen ITB Hilang, Mobil dengan Kunci Kontak Tergantung Ditemukan
Menurut Aurik, Suryo dikenal pintar, disukai teman-teman, dan mampu bekerja sama dalam tim. Ia juga merupakan salah satu sosok yang menjadi pilihan dekanat jika ada tugas penting dari SBM ITB. "Meskipun cenderung pendiam, tapi ia tetap bergaul dan bukan tipe penyendiri," katanya.
Selain andalan kampus, Suryo dikenal sebagai dosen yang baik dan disukai para mahasiswa. Di kelas, ia mampu menjelaskan materi kuliah dengan mumpuni dan bahasa yang mudah dimengerti.
Di SBM ITB, ia mengajar dalam area Kelompok Keahlian Risiko Bisnis dan Keuangan. "Mas Suryo juga secara konsisten berhasil mempublikasikan riset-risetnya dalam jurnal internasional bereputasi (terindeks Scopus)," ujarnya.
Baca: Dosen ITB Hilang Ditemukan Tak Bernyawa, Jenazah Telah Dimakamkan
Ketika tiba-tiba menghilang pada Rabu lalu, tidak ada keganjilan sebelumnya. Setelah keluarga mengontak kampus untuk memeriksa keberadaan Suryo, SBM ITB ikut mencarinya. Keberadaannya nihil di kampus. "Dikontak dan handphone- nya aktif, tapi tidak menjawab. Sekitar pukul 12 siang teleponnya sudah tidak aktif," ucapnya.
Polisi kemudian menemukan mobilnya di daerah Ciranjang, Cianjur, setelah mengantarkan ibunya ke terminal bus di Bandung. Kabar penemuan sesosok mayat di tepi Danau Cirata oleh warga setempat pada Sabtu sore pekan lalu, kemudian diakui pihak keluarga sebagai jasad Suryo. Pada Ahad malam, keluarga memakamkan Suryo di Cikutra, Bandung.
ANWAR SISWADI