TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla meresmikan infrastruktur baru Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu, 13 Mei 2017. Pembangunan infrastruktur baru masjid itu dimulai sejak Juli 2015.
Menurut Wapres, Masjid Baiturrahman merupakan ikon masjid Indonesia secara keseluruhan. Masjid itu haruslah menjadi tempat yang makmur dan juga bisa memakmurkan rakyat Aceh.
Masjid, kata Kalla, adalah lambang peradaban masyarakat Aceh. "Kemakmuran masjid harus sejalan dengan pembangunan. Ibadah (harus) ramai dan bermanfaat," ujarnya.
Baca: Wapres JK Akan Resmikan Wajah Baru Masjid Raya Aceh
Wapres JK juga mengajak seluruh masyarakat berkaca pada kehidupan Islam di berbagai belahan dunia yang dirudung masalah. Ia berharap, masyarakat Aceh harus senantiasa menjaga kedamaian dan kesatuan dengan mempererat silaturahmi dari masjid.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan, selesainya pembangunan Masjid Baiturrahman diharapkan mampu meningkatkan aktivitas ibadah dan keagamaan bagi masyarakat Aceh.
"Dengan perluasan masjid, diharapkan Aceh tetap menjadi pusat peradaban Islam di Indonesia dan pusat peradaban Islam di era modern," ujarnya.
Menurut dia, masjid tersebut mempunyai latar belakang sejarah yang panjang. Dengan latar sejarah itu, keberadaan Masjid Baiturrahman tentu akan mengundang perhatian masyarakat nasional hingga internasional yang ingin mengetahui sejarah peradaban Islam. Selain tempat ibadah, Masjid Baiturrahman menjadi tujuan wisata.
Lanskap baru Masjid Baiturrahman yang diresmikan Wapres adalah 12 unit payung elektrik. Sebelas dari 12 payung memang sudah dibuka dan menjadi tenda yang meneduhi para tamu di halaman masjid. Sedangkan satu unit payung dibuka secara simbolis oleh Wapres Jusuf Kalla.
Selain itu, ada taman, rumah genset, pusat pengolahan air, dan perbaikan beberapa interior bangunan. Juga ada pembangunan basemen yang luas untuk lokasi parkir, sehingga semakin meningkatkan kenyamanan para pengunjung yang datang untuk berwisata religi.
ADI WARSIDI