Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Desain Gedung Kesenian Jawa Barat Dipilih Lewat Sayembara

image-gnews
Wakil Gubernur Deddy Mizwar memaparkan pandangannya dalam diskusi bertema bincang-bincang banjir Bandun Selatan di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, 26 Mei 2016. Pihak pemerintah yang diwakili Wakil Gubernur Deddy Mizwar mewacanakan penegakan hukum yang lebih keras karena permasalahan DAS Citarum melibatkan beberapa kabupaten. TEMPO/Prima Mulia
Wakil Gubernur Deddy Mizwar memaparkan pandangannya dalam diskusi bertema bincang-bincang banjir Bandun Selatan di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, 26 Mei 2016. Pihak pemerintah yang diwakili Wakil Gubernur Deddy Mizwar mewacanakan penegakan hukum yang lebih keras karena permasalahan DAS Citarum melibatkan beberapa kabupaten. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, desain untuk pembangunan gedung kesenian Jawa Barat yang digadang-gadang setara Opera House akan dipilih dari lima kandidat desain yang sudah disaring lewat sayembara yang diikuti 110 kelompok arsitek di seluruh Indonesia. “Kita sudah sampai di ujung penilaian, tanggal 15 Mei nanti akan diumumkan pemenangnya,” kata dia di Bandung, Jumat, 12 Mei 2017.

Deddy mengatakan, desain gedung kesenian itu semula akan digarap oleh arsitek wanita internasional, Zaha Hadid. Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah bersedia merogoh kocek hingga Rp 20 miliar untuk memesan desain gedung kesenian yang rencananya akan didirikan di Jalan Pahlawan, Kota Bandung itu. Tapi rencana itu batal karena Zaha Hadid meninggal pada 31 Maret 2017. “Apa mau dikata, umur di tangan Tuhan” kata dia.

Baca: Gedung Kesenian Jawa Barat Dirancang Arsitek Ternama Iran  

Menurut Deddy, kelanjutan disain gedung kesenian itu akhirnya dicari lewat jalan sayembara menggandeng Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Barat agar mendapat hasil yang objektif. Dalam sayembara itu, Pemerintah Jawa Barat membuat persyaratan, desain gedung berkapasitas 1.500 orang itu harus unik plus memiliki akustik yang baik. “Kita mencoba membangun gedung kesenian dengan tampilan unik,” kata dia.

Deddy mengatakan, sejak awal peserta sudah dipatok untuk membatasi gedung pusat kesenian dan kebudayaan itu dibangun dengan biaya Rp 600 miliar di atas lahan seluas 1,5 hektare, dari 4 hektare lahan milik provinsi yang tersedia di Jalan Pahlawan itu. Sisa lahan itu rencananya akan dibangun mall dan hotel dengan menggandeng pihak ketiga, sekaligus properti komersial itu akan mendukung pembiayaan operasional gedung kesenian kelak. “Kita harapkan gedung kesenian ini yang terbaik di Jawa Barat, mungkin di Indonesia,” kata dia.

Menurut Deddy, desain pemenang sayembara itu akan langsung dibuatkan DED (Detail Enggineering Design). “Kita harapkan tahun ini DED selesai dan sudah bisa dimulai pembangunan tahap pertama. Ini program multiyears, nanti dilanjutkan, diselesaikan tahun depan,” kata dia.

Deddy mengatakan, desain yang menjadi juara dua dan tiga, juga akan dipergunakan pemerintah Jawa Barat untuk membangun gedung di tempat lain di Jawa Barat. “Kita bisa bangun di mana saja bila diperlukan, tidak harus di Bandung juga karena hak cipta nanti sudah menjadi milik kita,” kata dia.

Baca: Jawa Barat Tertarik Sistem Transportasi Chongqing

Kepala Dinas Bina Marga Dan Tata Ruang Jawa Barat Guntoro mengatakan, pemerintah Jawa Barat sudah menyiapkan anggaran Rp 5 miliar tahun ini untuk DED gedung kesenian itu. Lelang DED itu dijadwalkan akan dibuka setelah pemenang sayembara diumumkan. “Tahun ini DED dikerjakan,” kata dia, Jumat, 12 Mei 2017.

Guntoro mengatakan, pemerintah Jawa Barat menyiapkan Rp 600 miliar dalam APBD tahun depan untuk konstruksi gedung kesenian itu. Dia merinci, Rp 450 miliar untuk konstruksi fisik bangunanya, dan Rp 150 miliar khusus untuk akustik bangunan itu.

Ketua IAI Jawa Barat, Robby Dwiko Juliardi mengatakan, sayembara tahap satu sudah tuntas. Tim juri yang terdiri dari pakar dan seniman dibantu ahli akustik, ahli konstruksi gedung, dibantu sejumlah perwakilan sejumlah instansi pemerintah itu menyertor 110 peserta yang mendaftarkan karyanya selama dua bulan. “Dari 110 peserta, yang memasukkan berkas dan display itu 68 peserta. Masing-masing mengirimkan 6-8 panel,” kata dia, Jumat, 12 Mei 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Robby mengatakan, peserta sayembara proyek gedung kesenian dan kebudayaan Jawa Barat itu ditantang untuk menyiasati keterbatasan dan kondisi lahan di Jalan Pahlawan. Peserta diminta menyajikan konsep struktur engineering bangunan, konsep akustiknya, kepatuhan pada peraturan bangunan Kota Bandung yang mewajibkannya sebagai salah satunya bangunan hijau, sekaligus menyajikan estimasi biaya pembangunan gedung tersebut.

Selanjutnya penilaian akan dilakukan oleh tim juri yang ditambah anggotanya dengan Gubernur Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Deddy Mizwar. “Kolaborasi juri-juri ini yang akan menentukan pemenangnya,” kata dia.

Robby sempat menunjukkan tampilan lima karya calon pemenang sayembara desain gedung kesenian itu. Dia menolak membeberkan identitas lima kandidat tersebut karena akan diumumkan serentak pada Senin, 15 Mei 2017. Lima pemenang itu masing-masing mengusung judul Menari Di Panggung Alam, Persembahan Bumi, Saung Parahyangan, Saung Taluh, serta Riuangan Awi. Kelima dislay disain calon pemenang sayembara itu akan dipamerkan selama dua hari di Gedung Sate, Bandung, pekan depan.

Ahli akustik, dosen Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung, Joko Sarwono mengatakan, biaya konstruksi untuk mendukung akustik gedung kesenian Rp 150 miliar relatif sepadan. “Dari sisi struktur Rp 150 miliar itu dikatan besar, tapi bisa dikatakan kecil tergantung luar area yang di-cover. Tapi akustik memang cukup mahal,” kata dia pada Tempo, Jumat, 12 Mei 2017.

Joko mengatakan, ada dua aspek yang menjadi tuntutan gedung kesenian itu. “Akustik itu banyak aspeknya. Salah satunya dari sisi memisahkan ruangan dari lingkungan harus difikirkan. Aktivitas di dalam ruangan tidak boleh mengganggu di luar, juga sebaliknya,” kata dia.

Tak hanya itu, ruang pertunjukan gedung kesenian itu juga harus bisa dipergunakan tanpa pengeras suara. “Kalau ktia berbicara tentang kesenian di Jawa Barat itu macam-macam. Ada kesenian yang memang pemainya sedikit, enerji yang dihasilkan kecil, jadi dalam proses itu perlu tata suara. Tapi ada juga yang kolosal gak perlu tata suara supaya yang ditampilkan itu suara nature dari alat musik. Gedung itu diharpkan bisa meng-handle keduanya,” kata Joko. “Bisa digunakan tanpa sound-system, dan dengan sound-system. Tantangan disainnya di sana.”

Joko mengatakan, merancang sekaligus memilih struktur bangunan yang bisa mengisolasi ruang pertunjukkan itu dari suara di luar itu yang memakan biaya besar. “Misalkan studio kecil, kalau kita ingin mengisolasi ruangan itu kita tidak bisa mengukur dengan meter persegi bangunan biasa. Itu baru ruangan kecil. Ini skalanya besar, kalau dibagi dengan luas arealnya mungkin Rp 150 miliar tidak terlalu mahal,” kata dia.

Lima desain calon pemenang sayembara proyek gedung kesenian dan kebudayaan Jawa Barat itu akan memperebutkan sejumlah hadiah. Pemenang pertama Rp 300 juta, kedua Rp 100 juta, dan ketiga Rp 75 juta. Ada juga juara harapan Rp 30 juta.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Profil 4 Sekawan Pemain Tetap Para Pencari Tuhan: Deddy Mizwar, Jarwo Kwat, Asrul Dahlan, dan Udin Nganga

15 hari lalu

Pemain Para Pencari Tuhan jilid 17. FOTO/instagram
Profil 4 Sekawan Pemain Tetap Para Pencari Tuhan: Deddy Mizwar, Jarwo Kwat, Asrul Dahlan, dan Udin Nganga

Deddy Mizwar, jarwo Kwat, Asrul Dahlan, dan Udin Nganga berperan dalam Para Pencari Tuhan hingga jilid ke-17 pada Ramadan kali ini.


Telah Sampai Jilid 17 Sinetron Ramadan Para Pencari Tuhan, Pernah Raih MURI

15 hari lalu

Pemain Para Pencari Tuhan jilid 17. FOTO/instagram
Telah Sampai Jilid 17 Sinetron Ramadan Para Pencari Tuhan, Pernah Raih MURI

Para Pencari Tuhan kembali menemani pemirsa sepanjang Ramadan 2024. Kali ini, berjudul Buronan Surga selain deddy Mizwar, ada Sujiwo Tejo.


Para Pencari Tuhan Sudah Masuk Jilid 17 Tayang Setiap Ramadan, Ini Sinopsis dan Para Pemainnya

16 hari lalu

Pemain Para Pencari Tuhan jilid 17. FOTO/instagram
Para Pencari Tuhan Sudah Masuk Jilid 17 Tayang Setiap Ramadan, Ini Sinopsis dan Para Pemainnya

Kisah Para Pencari Tuhan (PPT) kembali hadir menemani waktu sahur Ramadan yang sudah memasuki jilid 17. Ini sinopsis dan pemerannya


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

17 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

21 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

24 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

28 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

40 hari lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

42 hari lalu

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.