INFO NASIONAL - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro secara resmi menutup acara lokakarya nasional bertema "Pengelolaan Danau Berkelanjutan: Sinergi Program dan Peran Para Pemangku Kepentingan" di Hotel Arya Duta, Jakarta, Rabu, 10 Mei 2017. Hasil dari lokakarya selama dua hari ini akan dituangkan dalam dokumen perencanaan di 2018 maupun sesudahnya.
"Hasil dari lokakarya ini juga akan jadi penekanan untuk jangka menengah dan berikutnya. Yang lainnya, kita akan coba fasilitasi suatu bentuk aturan yang bisa menjembatani masih banyaknya tuan-tuan atau otoritas yang ada di danau ini," ujar Bambang.
Kata Bambang, pihaknya akan membuat di hulu danaunya, yaitu perencanaanya, dan di hilirnya atau implementasinya, perlu ada pengendalian dari perencanaan itu sendiri. "Jadi perlu untuk segera mensinergikan pihak-pihak yang terlibat," ucapnya.
Bambang menegaskan bahwa kementerian yang dipimpinnya berkomitmen untuk bisa memperbaiki aaspek perencanaan danau. "Kalau berbasis sektoral, permasalahan danau ini tidak akan bisa terselesaikan. Karenanya, ke depan kami melihat danau sebagai konsep wilayah. Danau ke depan tidak hanya sekadar aset, tapi bisa bermanfaat buat masyarakat sekitar," tuturnya.
Sebanyak 15 danau di Indonesia saat ini perlu benar-benar diawasi karena kerusakannya yang parah. Di antaranya Danau Rawapening di Jawa Tengah, Rawa Danau di Banten, Danau Batur di Bali, Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Kerinci di Jambi, Danau Maninjau dan Danau Singkarak di Sumatera Barat, Danau Poso di Sulawesi Tengah, Danau Cascade Mahakam-Semayang, Danau Melintang dan Danau Tondano di Sulawesi Utara, Danau Tempe dan Danau Matano di Sulawesi Selatan, Danau Limboto di Gorontalo, Danau Sentarum di Kalimantan Barat, Danau Jempang di Kalimantan Timur, dan Danau Sentani di Papua. Secara total, Indonesia memiliki 840 danau dengan tipologi yang sangat bervariasi.
Lokakarya ini dibuka Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Gellwyn Jusuf di gedung utama Kementerian PPN/Bappenas, Selasa, 9 Mei 2017. Di hari pertama lokakarya, diadakan diskusi yang difokuskan untuk membahas ekosistem danau dari perspektif keilmuan dan praktis, dengan menghadirkan para narasumber yang berasal dari perguruan tinggi, para peneliti, praktisi, juga ahli limnologi dari Finlandia.
Pada hari kedua, Rabu, 10 Mei 2017, bertempat di Hotel Arya Duta, Jakarta, lokakarya membahas mengenai kondisi dan permasalahan pengelolaan danau di daerah oleh para bupati. Di antaranya, Danau Toba oleh Bupati Toba Samosir, Danau Maninjau oleh Bupati Agam, Danau Limboto oleh Bupati Gorontalo, dan Danau Rawapening oleh Bupati Semarang.
Setidaknya, ada tiga permasalahan umum yang terjadi terhadap danau-danau yang ada di Indonesia. Di antaranya adalah soal peningkatan kadar limbah, pendangkalan, dan pencemarannya.
Kemudian pada sesi siang, lokakarya ini menghadirkan empat menteri sebagai pembicara, di antaranya Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertananan Nasional (BPN) yang diwakili Dirjen Tata Ruang Yuswanda, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diwakili Direktur Bina Pengelolaan Sumber Daya Air Agus Suprapto Kusmulyono, untuk merespon dan memberi arahan bagaimana memecahkan masalah yang dihadapi dalam pengelolaan danau di Indonesia dari sisi kebijakan. (*)
Permasalahan danau-danau di Indonesia tidak akan bisa diselesaikan jika dilakukan dengan berbasis sektoral.