TEMPO.CO, Kendari – Kepala Karantina Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara Riki Maengkom, 42 tahun, ditemukan tewas di dalam rumahnya dengan kondisi mulut mengeluarkan busa.
Lelaki yang beralamat di Jalan H. Alala, Kelurahan Tipulu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, ini ditemukan pertama kali oleh sepupunya, Mario Fredi Kumesa, yang tinggal serumah, pada Selasa malam, sekitar pukul 22.00 Wita. Istri korban saat ini berada di luar kota.
Menurut warga sekitar, Lina, 36 tahun, korban ditemukan sekitar pukul 19.45 Wita. Lina menceritakan, saat sepupu korban datang, kondisi rumah dalam keadaan gelap karena lampu tidak ada yang menyala. Sepupu korban kemudian memanggil-manggil korban, tapi tak ada jawaban. Kerabat korban itu pun berinisiatif mendobrak pintu.
”Pintu kamarnya kan tertutup baru terkunci. Jadi, dia dobrak itu pintu kamar. Pas terbuka, sudah kelihatan itu Riki mulutnya berbusa,” kata Lina
Saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab kematian Riki tersebut. Guna penyelidikan, mayat korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk divisum.
”Kita belum tahu penyebab kematiannya apa. Kita tunggu hasil visum dulu. Namun, dari tampilan fisik, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” ujar Kasat Reskrim Polres Kendari Ajun Komisaris Yunar H.P. Sirait.
ROSNIAWANTY FIKRI