TEMPO.CO, Karawang - Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyatakan pemerintah akan membangun rumah bagi petani Telukjambe yang mengklaim sebagai korban sengketa tanah. Ia juga mengatakan saat ini pemerintah sedang menentukan lokasi untuk tempat tinggal para petani tersebut.
"Sebagaimana janji presiden, akan disediakan rumah layak bagi bapak ibu semua," kata Sofyan saat mengunjungi para petani di rumah dinas bupati Karawang, Rabu sore, 10 Mei 2017.
Sofyan mengatakan, jumlah rumah yang akan dibangun sebanyak 96 unit. Hal itu sesuai dengan jumlah kepala keluarga yang mengungsi di rumah dinas kepala daerah Karawang tersebut. "Penyelesaian ini diharapkan tidak menimbulkan masalah baru," ucap dia.
Sofyan menjanjikan, dalam waktu satu bulan, pemerintah akan memastikan lahan untuk ditinggali petani. "Lokasinya bisa di dalam atau di luar pagar (PT Pertiwi Lestari)," kata Sofyan.
Untuk para petani Telukjambe yang tidak memiliki lahan garapan, pemerintah bakal menyediakan lahan bagi mereka untuk dikelola. "Yaitu dengan sistem PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat)," ungkap Sofyan.
Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari mengatakan, pemerintah belum menentukan luas tanah yang akan dibagikan kepada para petani. Saat ini, ia masih menunggu data yang valid dari para petani. "Sementara ini, datanya masih tumpang tindih. Saya harap petani segera menyiapkan data yang valid, jawab berbasis fotokopi KTP dan KK," kata Ahmad.
Ia mengklaim permasalahan petani Telukjambe telah selesai. Menurut Ahmad, Menteri Sofyan telah bertemu dengan Antony Salim, pemilik Pertiwi Lestari.
"Lokasi untuk para petani sudah pasti, kesimpulan besarnya sidah selesai, pemilik PL sudah bertemu sama menteri dan bersedia menyerahkan sebagian lahan kepada para petani," kata Ahmad.
HISYAM LUTHFIANA