INFO PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Jawa Barat Dedi Mulyadi memamerkan keberhasilannya selama tujuh tahun memimpin di hadapan aparat dan kepala desa se-Jawa Barat di Taman Maya Datar, Purwakarta, Selasa, 9 Mei 2017. Ia menyebut memimpin Purwakarta dimulai dengan kondisi kas daerah yang berdarah-darah pada 2008.
Kala itu, kata Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi, ia langsung memelototi berbagai kegiatan dengan penggelembungan pengeluaran yang sangat fantastis. “Misalnya langganan koran di bagian Humas, saat itu mencapai Rp 3,5 miliar per tahun. Setelah saya pangkas habis, tinggal Rp 2,5 juta per tahun,” ujarnya.
Dedi mengungkapkan, penggelembungan uang langganan koran diketahui setelah angka tagihan yang luar biasa dari langganan koran, majalah mingguan, dan bulanan bisa lolos di bagian keuangan. “Langganan satu koran mingguan dengan empat eksemplar per bulan bayarannya sampai Rp 2,5 juta per bulan, kan mengherankan,” tuturnya.
Setelah berhasil memelototi pos-pos anggaran yang gemuk dan boros, ia berhasil “menabung” anggaran Rp 150 miliar. Dia pun tancap gas. Program pertama yang diusungnya adalah membuat dan memperbaiki infrastruktur jalan kabupaten sepanjang 728 kilometer yang kondisinya rusak parah.
Pada tahun anggaran pertama, Dedi mengalokasikan dana infrastruktur jalan sebesar Rp 150 miliar, naik dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 80 miliaran. Pada tahun anggaran berikutnya, anggaran infrastruktur jalan kembali naik menjadi Rp 300 miliar. “Sekarang semua jalan kabupaten itu sudah berbeton dan licin di-hotmix. Tak percaya, silakan telusuri,” ucap Dedi.
Baca Juga:
Ia menyebut pembangunan jalan baru di lingkar barat sepanjang 52 kilometer, mulai ujung Kecamatan Babakan Cikao hingga ujung Kecamatan Sukasari di seberang Danau Jatiluhur, yang menembus perbatasan Jonggol, Bogor, dan Cianjur, serta Telukjambe Karawang, sudah hampir rampung.
Begitu juga jalan lingkar timur Cikopo-Cirangkong-Cibukamanah-Wanawali-Gurudu-Kiara Pedes-Wanayasa-Sawit sejauh 60 kilometer juga sudah nyaris tuntas. “Pokoknya, di tahun 2018, semua pasti dituntaskan. Sebab, itu janji kampanye saya,” kata Dedi.
Untuk program kesehatan, semua warga Purwakarta, dari yang kaya sampai yang miskin, mendapatkan jaminan kesehatan gratis standar kelas 3. Pihaknya pun telah bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit besar untuk mengatasi berbagai penyakit warga yang memiliki kekhususan yang ada di Bandung dan Jakarta.
Perumahan warga tidak mampu juga menjadi perhatian Dedi melalui pembangunan rumah-rumah layak huni, terutama buat orang tua jompo dan warga miskin.
Adapun untuk layanan kesehatan dan penanganan reaksi cepat warga di perdesaan, Dedi sudah menyiapkan 200-an unit ambulans yang terkoneksi dengan rumah sakit, perawat, dan dokter. “Jadi, ketika si pasien dijemput, si sopir sudah bisa mengetahui rumah sakit dan ruang rawat inap yang kosong, perawat, dan dokter jaganya yang standby,” tuturnya.
Selain itu, ada program khusus rehabilitasi orang gila. Dedi bahkan pernah membikin sayembara buat siapa yang menemukan orang gila dapat bonus Rp 2 juta langsung dari kocek pribadinya.
Di bidang pendidikan, biaya pendidikan di semua sekolah di Purwakarta, mulai tingkat SD, SMP hingga SMA, SMK digratiskan, sebelum kemudian kewenangannya di-take over oleh pemerintah provinsi. Di setiap ruang kelas wajib ada WC dan wastafel. Sekolah di Purwakarta mulai masuk belajar pukul 06.00. Ada istirahat tidur siang, termasuk program wajib baca Al-Quran dan kitab kuning buat siswa muslim dan kitab-kitab suci agama lain sesuai dengan agama masing-masing siswa.
Ada juga program pendidikan berkarakter bidang pertanian dan peternakan. Program wajib ikut menekuni dan mengikuti profesi orang tua setiap siswa yang dilakukan setiap hari Selasa per dua pekan. “Kalau bapaknya tukang becak, ya belajar mengayuh becak, supaya si anak berempati pada pekerjaan dan jerih payah orang tuanya,” kata Dedi.
Dalam program penataan kota, Dedi menyebut semua ruang publik di sudut-sudut kota sudah tidak ada yang kosong. Semuanya sudah dibangunkan taman tematik yang berbasis karakter kearifan lokal Kesundaan.
“Kami berhasil membangun Taman Air Mancur Sri Baduga yang terbesar dan terindah di Asia Tenggara,” ujar Dedi. Air mancur berjoget yang kini menjadi ikon pariwisata Kota Purwakarta itu juga sudah ditonton oleh Presiden Joko Widodo.
Ada juga aneka taman yang terkoneksi satu sama lain, yakni Taman Gedung Kembar, Taman Sri Baduga, Taman Maya Datar, Taman Panca Warna, dan Taman Pasanggrahan Pajajaran. Taman-taman ini setiap akhir pekan dikunjungi sekitar 30 ribu pelancong lokal, regional, nasional, dan mancanegara.
Selain itu, Dedi menyebut telah berhasil membangun Museum Diorama Tatar Sunda, Museum Diorama Nusantara, Museum Diorama Digital Bale Indung Karahayuan, serta Museum dan Galeri Wayang Golek. “Kami ingin Purwakarta menjadi Kota Museum Diorama Digital pertama di Indonesia,” katanya.
Yang terpenting, ucap Dedi, selama dirinya menjabat Bupati Purwakarta pada 2008-2013 dan 2013-2018 yang akan berakhir medio Maret 2018, dia mengaku bangga karena sudah mampu mengubah wajah Purwakarta menjadi setara dengan kota-kota maju di Indonesia. (*).