Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyampaikan Pesan Perdamaian Melalui Festival Gamelan

image-gnews
UII Kenalkan Gamelan ke Mahasiswa Asing(Komuika Online)
UII Kenalkan Gamelan ke Mahasiswa Asing(Komuika Online)
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Dua komposer gamelan adu kebolehan dalam ajang Solo Festival Gamelan di Benteng Vastenburg Solo, Sabtu malam, 6 Mei 2017. Mereka membawa pesan damai melalui enam komposisi yang disajikan.

Komposer yang menjadi bintang panggung adalah Dwi Priyo Sumarto dan Lukas Danasmoro. Mereka berdua sama-sama lulusan karawitan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Meski demikian, mereka menghadirkan karakter yang berbeda dalam racikan musiknya.

Baca juga:

Malam ini, Dua Komposer Solo Duel Komposisi Gamelan

Masing-masing membawakan tiga komposisi gamelan yang dimainkan secara bergantian. Penonton seolah diajak untuk membandingkan karya dua komposer yang memiliki karakter berbeda itu.

Dwi membawakan komposisi musik gamelan berjudul 'Sigrak Sanggit', 'Akulah Indonesia' serta 'Manunggal'. Dia cukup piawai memasukkan unsur-unsur baru dalam musik gamelan sehingga penampilannya cukup dinamis.

Baca pula:

Anak Muda Tak Doyan Gamelan, Sinden Jepang Hiromi: Eman-eman

Dalam komposisi pertama, dia menyajikan musik gamelan dengan warna pesisiran. "Menceritakan masa lalu saya yang berasal dari daerah pesisir," katanya. Alat musik perkusi, rebana serta kempul dimainkan secara rancak.

Dalam komposisi 'Akulah Indonesia', Dwi mulai menyajikan garapan gamelan Jawa. Irama yang dimainkan cukup cepat dan rumit sehingga menimbulkan kesan megah. Di tengah pementasan, seniman Gigok Anurogo membcakan sebuah puisi tentang Indonesia karya sastrawan Sosiawan Leak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karya ketiga dipersembahkan oleh Dwi Priyo untuk para generasi muda. Dia memasukkan dua rapper dalam panggung gamelannya. Para niyaga juga semakin atraktif dalam memukul kempulnya. Mereka menabuhnya dengan irama dan gerakan yang kompak seperti menari Saman.

Meski mengandalkan komposisi gamelan tradisi, Lukas Danasmoro menyajikan komposisi yang tidak kalah menarik. Dia membawa tiga set gamelan sekaligus, yaitu gamelan Jawa, gamelan Bali dan gamelan Sekaten.

Dalam komposisi pertama yang berjudul 'Nyanyian Negeri', dia memainkan gamelan Jawa bersama gamelan Sekaten dengan sedikit sentuhan warna Bali. Dia juga memasukkan alat musik diatonis berupa terompet.

Sedangkan di komposisi kedua, 'Sangkakala', Lukas hanya memainkan gamelan Bali secara penuh. Di tengah pementasan dia memasukkan terompet dan gitar listrik. "Meski warna tradisinya kental, kami ingin komposisi ini mudah diterima oleh anak muda," katanya.

Dia kembali mengkolaborasikan semua alat musik yang dibawanya di pementasan ketiga. Bukan hanya sajian musik, dia juga memasukkan tarian reog dalam pementasannya. "Selama ini gamelan menjadi pengiring tari," katanya. Sedangkan dalam pementasan itu, justru penarilah yang mengikuti irama musik yang dimainkan oleh para niyaga.

Kepala Dinas Pariwisata Ismiyati mengatakan tema utama dalam festival itu adalah 'Gangsa Ngerukunke Bangsa'. "Kami ingin gangsa (gamelan) ini bisa membawa kerukunan," katanya. Dia menyebut bahwa kebhinnekaan tercermin dalam sebuah gamelan yang terdiri dari banyak alat musik. "Sangat indah jika dimainkan secara harmonis," katanya.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

31 hari lalu

Pekerja melakukan uji rasa saat pembuatan arak iwak arumery yang menjadi suvenir dalam side event atau acara sampingan G20 Bali di Denpasar, Bali, Jumat 9 September 2022 Minuman beralkohol tradisional khas Bali berbahan dasar buah lontar dan kelapa yang dicampur dengan rempah-rempah dan buah-buahan untuk memberikan citarasa tersebut sebagai suvenir bagi delegasi saat side event G20 di Bali pada bulan Agustus 2022. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

43 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Para anggota HDCI Kota Surakarta touring ke Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, baru-baru ini. FOTO: Istimewa
Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.