TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hujan deras disertai angin puting beliung sekitar 10 menit telah menimpa tujuh desa di Kecamatan Gunungjati dan Suranenggala Cirebon, Jawa Barat. Peristiwa itu terjadi pada Jumat malam, 5 Mei 2016 sekitar pukul 19.30.
Baca: Diterjang Puting Beliung, Ratusan Rumah di Sidoarjo Rusak
Menurut Sutopo, sebanyak 190 rumah terkena dampak. Sebanyak empat rumah di antaranya rusak berat, lima rumah rusak sedang, dan 181 rumah rusak ringan. Musibah pun menyebabkan sawah gagal panen seluas 140 hektare lantaran roboh tertiup puting beliung. Sementara itu puluhan pohon tumbang.
Sutopo meminta agar masyarakat selalu waspada dari ancaman puting beliung. “Hingga pertengahan Mei diperkirakan puting beliung masih akan mengancam,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Sabtu, 6 Mei 2017.
Sutopo menjelaskan umumnya puting beliung ditandai dengan cuaca cerah dan terik di pagi hingga siang hari. Lalu cuaca berubah gelap yang selanjutnya hujan deras disertai angin kencang. Ia meminta agar saat cuaca mendung gelap masyarakat mengurangi aktivitas di dekat-dekat pohon dan menjauhi papan reklame atau benda yang mudah roboh.
Baca: Puting Beliung di NTT, 8 Rumah dan 3 Sekolah Rusak Parah
Tidak hanya di Cirebon, puting beliung juga melanda di Sragen, Jawa Tengah. Sutopo mengatakan puting beliung melanda Desa Juwok, Kecamatan Sukodono, Sragen pada Jumat kemarin pukul 19.30. Dari peristiwa itu, 34 rumah rusak dan 40 pohon tumbang terkena angin.
Untuk mengatasi musibah tersebut baik di Cirebon maupun Sragen, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengerahkan tim reaksi cepat bersama bantuan dari TNI dan Polri untuk melakukan penanganan darurat.
Di Cirebon, bantuan logistik diberikan kepada masyarakat yang rumahnya rusak berat. Untuk rumah-rumah yang rusak ringan atau genting yang terbawa angin, langsung diganti dengan kerja bakti dengan bantuan relawan. Sementara di Sragen, BPBD bersama masyarakat telah bekerja bakti untuk memperbaiki rumah dan membersihkan lingkungan.
DANANG FIRMANTO