TEMPO.CO, Samarinda - Markas Komando Resor Militer (Korem) 091/ASN menyerahkan ratusan senjata hasil sitaan di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia ke Kepolisian Resor Kota Samarinda.
Penyerahan senjata yang digelar di Makorem 091/Aji Surya Natakesuma di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, dipimpin langsung Brigadir Jenderal TNI Makmur Umar, Jumat, 5 Mei 2017.
Baca: Kapolda Papua Boy Rafli Amar: Tindak Kelompok Kriminal Bersenjata
"Senjata api rakitan yang diserahkan ke kepolisian, di antaranya senjata laras panjang (penabur dan laras tunggal) 164 unit, pistol (laras pendek) 16 unit, 1 buah busur panah, 10 anak panah, 1 tombak, 136 amunisi penabur, dan 11 bom babi," kata Umar saat jumpa wartawan, Jumat.
Umar menjelaskan, ratusan senjata itu berhasil disita TNI dengan cara penyerbuan teritorial. Salah satunya dengan cara pendekatan persuasif kepada pemilik senjata rakitan ilegal itu.
"Tujuan kami untuk meminimalisir tindakan-tindakan kriminal yang bisa saja terjadi di tengah-tengah masyarakat, dan hal ini merupakan upaya membantu kepolisian dalam menjaga kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat)," ucapnya.
Ratusan senjata itu diamankan TNI mulai 2016. Maraknya senjata rakitan, menurut Umar, disebabkan warga menggunakannya untuk berburu dan mengusir hama dari perkebunan. Kendati digunakan untuk berburu, senjata rakitan tetap dinilai berpotensi disalahgunakan, apalagi peluru yang digunakan berjenis peluru tajam.
Simak pula: Bachtiar Nasir Ajak Massa Aksi 505 Bisa Terima Hasil Sidang Ahok
"Sangat berbahaya dan mematikan. Jadi sebagai antisipasi agar tidak disalahgunakan. Kita lakukan pendekatan, memberikan pemahaman kepada warga tentang kepemilikan senjata sesuai dengan undang-undang," ujarnya. "Karena tidak sembarang orang bisa memiliki senjata api."
Dari ratusan senjata yang berhasil diamankan, mayoritas berasal dari daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, baik bahan baku maupun pembuatannya.
"Banyak yang dari daerah perbatasan. Senjata api yang hari ini kami serahkan, tidak termasuk dari dua batalion yang bertugas di perbatasan," tuturnya. Setelah diserahkan ke polisi, ratusan senjata-senjata api rakitan itu akan langsung dimusnahkan.
SAPRI MAULANA