TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Perhubungan DIY memprediksi jumlah angkutan umum bus pada momen mudik lebaran tahun ini makin menurun dibanding tahun lalu. “Bus yang masuk terminal Giwangan kami prediksi makin turun lagi tahun ini sekitar 1-3 persen dibanding tahun lalu,” ujar Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DIY, Harry Agus Triono Rabu 3 Mei 2017.
Gejala penurunan itu, ujar Agus, diketahui pasca pihaknya menggelar pertemuan terkait persiapan masa Ramadan-Lebaran bersama lintas instansi awal pekan ini. Berdasarkan catatan Dinas Perhubungan DIY, penumpang angkutan bus 2016 berkisar 999.714 orang atau turun sekitar 2,77 persen. Sedangkan pada 2015 penumpang bus ada sebanyak 1.028.214 dan tahun 2014 sebanyak 1.102.123 penumpang.
Baca juga: Pastikan Keselamatan Angkutan Lebaran, BPTJ Cek Bus di 7 Terminal
Harry menambahkan penurunan penumpang bus disinyalir akibat makin banyaknya pilihan transportasi umum untuk mudik. Makin banyaknya layanan program mudik gratis baik yang didukung pemerintah dan swasta, serta layanan transportasi yang lebih cepat seperti kereta api dinilai menjadi penyebabnya. “Kereta api kan juga semakin memperluas layanan setiap menyambut lebaran, jadi pilihan masyarakat banyak beralih ke sana,” ujarnya.
Koordinator Paguyuban Kru Bus Perkotaan Terminal Giwangan Yogyakarta Benny Wijaya menuturkan program mudik gratis pemerintah dengan kuota yang makin besar setiap tahunnya diakui bakal banyak mengurangi trayek trayek tambahan bus perkotaan.
Benny menuturkan, setiap mendekati Ramadan, sejumlah perusahaan asal luar DIY terutama Jawa Barat dan Jawa Tengah, sering mengorder bus-bus perkotaan berukuran kecil guna melayani mudik para karyawannya. Bus perkotaan dipilih yang lebih kecil dipilih karena dinilai lebih hemat.
“Sekali order kami bisa mengerahkan 20 armada bus perkotaan antar koperasi, itu tambahan penghasilan sendiri karena bus perkotaan relatif sepi penumpang saat Ramadan,” ujar Benny.
PRIBADI WICAKSONO