TEMPO.CO, Lumajang - Kebakaran melanda pabrik pengolahan kayu, Selasa, 2 Mei 2017 di Desa Mlawang, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Kebakaran pabrik pengolahan kayu Sengon PT Wana Cahaya Nugara (WCN) ini diduga dipicu oleh ledakan pada blower atau oven pengolahan kayu yang tidak kuat menahan panas.
Berdasarkan informasi yang diperoleh TEMPO, perusahaan pengolahan katu tersebut adalah milik Suhendri, yang berdomisili di Perumahan Sukodono Permai. Berawal dari munculnya kepulan asap sekitar pukul 09.45 WIB dari blower atau oven pengolahan kayu. Pemadaman awalnya dilakukan secara manual dengan alat seadanya oleh karyawan pabrik tersebut.
Baca : RS Bhayangkara Kediri Terbakar, Pasien Dievakuasi ke Area Parkir
Tapi api tidak bisa padam, malah justru tambah membesar sehingga karyawan kemudian menghubungi petugas pemadam kebakaran Kabupaten Lumajang.
Sekitar pukul 10.40 WIB, 10 unit mobil tangki air terdiri dari tiga unit dari PMK Kabupaten Lumajang, dua unit dari BPBD Lumajang, dua unit dai PT Mustika Tama serta tiga unit dari CV Sumber Kudus Klakah yang tiba dilokasi langsung menyemprotkan air untuk memadamkan api yang kian membesar.
Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 13.00 WIB. Kebakaran tersebut menyebabkan tiga orang luka-luka. Ketiga pekerja tersebut saat ini menjalani perawatan di Puskesmas Klakah.
Ketiga korban luka-luka itu yakni Roni Eko Prasetyo (mekanik), umur 28 tahun, warga Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo yang menderita luka di pelipis kanan dengan 8 jahitan akibat terbentur seng dan atap bangunan yang jatuh.
Simak juga : Hardiknas, Sebanyak 8 Pelajar SMP Seluma Harus Mengungsi Agar Bisa Ikut UNBK
Kemudian Muhamad, 68 tahun, alamat Desa Mlawang Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang menderita Inhalasi trauma (sesak napas). Farid Eko, 32 tahun, warga Desa Mlawang Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang juga menderita Inhalasi Trauma (sesak napas).
Kepala Kepolisian Sektor Klakah, Lumajang, Ajun Komisaris Dodik Suwarno mengatakan pihaknya masih mendalami penyebab kebakaran di pabrik tersebut. Dodik Suwarno yang langsung turun ke lokasi tampak sibuk mengatur pemadaman di lapangan. "Masih kami selidiki lebih lanjut," kata Dodik kepada TEMPO, Selasa, 2 Mei 2017.
DAVID PRIYASIDHARTA