Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sepuluh Anak Petani Telukjambe Ikut Aksi Kubur Diri di Monas  

image-gnews
Sepuluh anak dari umur 10 hingga 17 tahun melakukan aksi kubur diri sebagai bentuk keprihatinan terhadap perjuangan orang tua mereka para petani Teluk Jambe dalam menghadapi konflik agraria dengan PT Pertiwi Lestari. Aksi ini digelar di depan pintu keluar Monas, Jakarta Pusat, 1 May 2017. TEMPO/Dwi Febrina Fajrin
Sepuluh anak dari umur 10 hingga 17 tahun melakukan aksi kubur diri sebagai bentuk keprihatinan terhadap perjuangan orang tua mereka para petani Teluk Jambe dalam menghadapi konflik agraria dengan PT Pertiwi Lestari. Aksi ini digelar di depan pintu keluar Monas, Jakarta Pusat, 1 May 2017. TEMPO/Dwi Febrina Fajrin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh anak petani Telukjambe, Karawang, Jawa Barat, ikut aksi kubur diri di depan pintu keluar Monas dekat Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada Senin, 1 Mei 2017. Kesepuluh anak yang berusia antara 10-14 tahun itu ikut aksi sebagai bentuk keprihatinan terhadap perjuangan orang tua mereka dalam menghadapi konflik agraria melawan PT Pertiwi Lestari.

Baca: Aksi Kubur Diri Petani Telukjambe, Minta Keadilan ke Jokowi  

Madhari, 46 tahun, petani Telukjambe, yang ikut aksi mengatakan dirinya dan orang tua lain sudah melarang anak-anak ikut aksi kubur diri. Namun mereka tetap bersikeras ikut. “Sudah dari empat hari yang lalu mereka memaksa ikut. Anak saya kasian sama saya, dia bilang kok dari kemarin aksi tapi Jokowi (Presiden Joko Widodo) enggak dengar-dengar acan (juga). Kalo anak-anak yang kubur diri mungkin Jokowi akan kasihan,” ujar Madhari, orang tua Bayu (10), peserta aksi kubur diri termuda.

Aksi ini dimulai pukul 08.00 WIB. Sekitar lima jam kemudian, tiga anak pingsan karena kepanasan. Pukul 16.00, Bayu masih bertahan. Harapan anak kelas tiga SD itu sederhana. “Saya ingin cepat pulang ke kampung biar bisa puasa di sana dan main ke sawah lagi sama teman-teman.”

Sejak rumah, perkebunan, dan peternakan mereka digusur, anak-anak petani Telukjambe tidak dapat bersekolah lagi. Bayu yang sebelumnya rangking satu di kelas, mengaku ingin bisa belajar di sekolah lagi. Dia paling menyukai pelajaran matematika.

“Walaupun sekolahnya tidak ikut digusur, tapi anak-anak ini kan harus ikut orang tuannya. Sudah delapan bulan mereka tidak sekolah,” kata Madhari, orang tua Bayu.

Baca: Aksi Kubur Diri Petani Telukjambe sampai Jokowi Temui Mereka  

Senada dengan Bayu, Inggi (14 tahn) juga berharap Presiden Jokowi mendengar tuntutan orang tuanya. “Bapak saya dipenjara. Mama saya enggak boleh ikut kubur diri, mama kan sakit-sakitan mulu. Saya enggak mau Ibu saya meninggal. Jadi saya dan adik yang kubur diri,” kata Inggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inggi juga berharap bapaknya segera dikeluarkan dari penjara. “Bapak saya membela haknya. Membela hak itu kan enggak salah. PT Pertiwi Lestari duluan yang mulai duluan kenapa masyarakat yang ditangkap,” kata siswa kelas 2 SMP ini.

Inggi bertekad akan ikut aksi kubur diri hingga selesai, sampai Jokowi mau bertemu dan mendengar tuntutan petani Teluk Jambe. “Saya berani karena pengin masalahnya cepat kelar, bosan hidup ngungsi dan tergantung orang mulu,” ucapnya.

Perusahaan pengembang PT Pertiwi Lestari menggusur warga dari tiga desa di Telukjambe untuk keperluan proyek industri. Menurut warga di sana, PT Pertiwi Lestari melakukan penggusuran dengan cara menggali tanah dari atas perbukitan, hingga pemukiman, perternakan, dan perkebunan warga ikut tertimbun. “Rumah sampai isi-isinya terkubur, ternak kita juga pada hilang semua,” ujar Madhari.

Baca: Aksi Kubur Diri, Tenaga Medis: Lebih Bahaya Dari Semen Kaki  

Selama mengungsi dari kampungnya, para petani Telukjambe ditampung di kawasan Tanah Abang oleh organisasi Muhammadiyah. Selain Muhammadiyah, pengungsi asal Karawang juga dibantu oleh beberapa organisasi seperti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung dan Jakarta, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Dompet Dhuafa, dan lainnya. Pemerintah Kabupaten Karawang sempat memberikan bantuan berupa tempat tinggal, logistik, dan pendidikan. Namun itu hanya bertahan selama 1,5 bulan.

DWI FEBRINA FAJRIN | RW

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ketum Projo Budi Arie Sebut Prabowo Bisa Jembatani Jokowi dan Megawati

2 jam lalu

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra sekaligus calon presiden terpilih pada Pilpres 2024 Prabowo Subianto saat ditemui di kediaman Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Jakarta, Kamis 11 April 2024. ANTARA/Agatha Olivia Victoria
Ketum Projo Budi Arie Sebut Prabowo Bisa Jembatani Jokowi dan Megawati

Ketua Umum Projo Budi Arie mengatakan baik pertemuan Jokowi-Megawati maupun Prabowo-Megawati merupakan hal yang baik bagi persatuan.


Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

3 jam lalu

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 April 2024. Blair sebelumnya diminta Jokowi membantu mempromosikan IKN ke dunia internasional. Tony Blair menyebut pemerintah dapat melakukan promosi ke beberapa negara lain seperti pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), serta sejumlah perusahaan asing di kawasan Asia untuk berinvestasi di IKN. TEMPO/Subekti.
Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.


Presiden Jokowi Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Libatkan Kementerian dan Lembaga

4 jam lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Presiden Jokowi Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Libatkan Kementerian dan Lembaga

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menjelaskan satuan tugas kali ini akan bersifat menyeluruh untuk mengatasi permasalahan judi online.


Gibran Berharap Jokowi Bisa Bertemu Megawati, Hasto Singgung Kebohongan Sebelum Pilpres

4 jam lalu

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab kesiapan Megawati jadi saksi di MK saat ditemui media di Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Gibran Berharap Jokowi Bisa Bertemu Megawati, Hasto Singgung Kebohongan Sebelum Pilpres

Sekretaris Jenderal DIP Hasto Kristiyanto membalas pernyataan Gibran berharap masih ada peluang untuk mempertemukan Jokowi, dengan Ketua Umum PDIP Megawati


Beda Pendapat Ketum Projo dan Gibran soal Wacana Jokowi Bertemu Mega

5 jam lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi usai acara buka bersama di Lapangan Anatakupa, Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Beda Pendapat Ketum Projo dan Gibran soal Wacana Jokowi Bertemu Mega

Gibran berharap masih ada peluang untuk pertemuan Jokowi dan Megawati. Sementara Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi meragukan pertemuan tersebut.


Tim Cook Bertemu Jokowi, Anak Pekerja Galangan Kapal yang Jadi CEO Apple

5 jam lalu

CEO Apple, Tim Cook melambaikan tangan setibanya di  Apple Developer Academy di Green Office Park, BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu 17 April 2024. Kunjungan tersebut dalam rangka rencana Apple membuat pengembangan (offset) tingkat komponen dalam negeri atau TKDN untuk produk-produk buatan Apple. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Tim Cook Bertemu Jokowi, Anak Pekerja Galangan Kapal yang Jadi CEO Apple

Tim Cook melakukan kunjungan ke istana negara bertemu Presiden Jokowi. Ini profil anak pekerja galangan kapal yang menjadi CEP Apple.


Bos Apple Tim Cook Bertemu Jokowi Jadi Perhatian Media Internasional

6 jam lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Bos Apple Tim Cook Bertemu Jokowi Jadi Perhatian Media Internasional

Sejumlah media internasional memberi perhatian pada pertemuan Presiden Jokowi dengan bos Apple Tim Cook di Istana Merdeka Jakarta.


Pertemuan Mega-Jokowi: Gibran Bilang Silaturahmi Kok Dilarang, Hasto PDIP Respons Begini

6 jam lalu

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab kesiapan Megawati jadi saksi di MK saat ditemui media di Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Pertemuan Mega-Jokowi: Gibran Bilang Silaturahmi Kok Dilarang, Hasto PDIP Respons Begini

Gibran mendorong pertemuan antara Mega dan Jokowi. Kata Gibran, "Silaturahmi kok dilarang." Hasto lantas respons begini.


Gibran soal Peluang Pertemuan Megawati dengan Jokowi: Tak Ada yang Tidak Mungkin

6 jam lalu

Cawapres Gibran Rakabuming Raka berharap masih ada peluang untuk pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Foto diambil di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran soal Peluang Pertemuan Megawati dengan Jokowi: Tak Ada yang Tidak Mungkin

Gibran Rakabuming berharap masih ada peluang untuk pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati dan Presiden Jokowi.


Wacana Pertemuan Jokowi - Megawati, Bahlil Singgung Hasto PDIP Tak Pernah jadi Presiden

7 jam lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia saat ditemui usai melaksanakan Salat Idulfitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. TEMPO/Adinda Jasmine
Wacana Pertemuan Jokowi - Megawati, Bahlil Singgung Hasto PDIP Tak Pernah jadi Presiden

Bahlil Lahadalia menilai Jokowi dan Megawati sebagai negarawan dan tidak perlu disebandingkan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.