"

Kisruh Lots di Pasar Sentral, Wapres JK Marahi Wali Kota Makassar

Editor

Dwi Arjanto

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menggelar open house di kediamannya di makassar. TEMPO/Iqbal Lubis
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menggelar open house di kediamannya di makassar. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Wakil Presiden Jusuf Kalla geram melihat Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto yang tak bisa menyelesaikan kisruh harga lots (kavling kios) di Pasar Sentral, Makassar. Da menginstruksikan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan audit dalam proyek pembangunan Pasar Sentral.

Puncak kemarahan Jusuf Kalla terlihat saat Wali Kota Ramdhan bertanya kepada perwakilan pedagang, "Kamu dari asosiasi mana?"

JK langsung naik pitam dan menyergah, tidak peduli asosiasi-asosiasi karena ini juga warga Makassar. "Saya sudah perintahkan mereka (KPK dan BPKP) untuk lakukan audit. Tingal menghitung siapa masuk penjara. Ingat saya tidak main-main itu," kata Jusuf Kalla sambil menunjuk-nunjuk Wali Kota Makassar saat menerima perwakilan pedagang Pasar Sentral di rumah pribadinya Jalan Haji Bau, Makassar Senin 1 Mei 2017.

Baca :
Hak Angket Disetujui DPR, Wapres JK: KPK Cukup Kuat

Dia mengatakan harga lots di Pasar Sentral memang terbilang mahal karena pengembang menawarkan harga mulai Rp 65 juta hingga Rp 165 juta. Padahal para pedagang harus dibina dengan baik, sehingga dibutuhkan kerja sama kedua pihak. "Harganya jangan lebih dari Rp 30 juta per lots," JK menegaskan.

Menurut Jusuf Kalla, jika harganya mahal maka pedangang semakin hancur karena sebelumnya pernah mengalami kebakaran pada 2014 lalu. Dengan kerugian material mencapai Rp 2 triliun dari total 3 ribu kios dan 130 ruko yang terbakar. "Kalau harganya mahal mereka hancur, belum menjual sudah hancur, sudah kena kebakaran banyak lagi utangnya di bank-bank," ucap dia dengan nada tinggi.

Karena itu, Jusuf Kalla tak menginginkan kejadian seperti di Jakarta terjadi di Makassar gara-gara Pasar Sentral tersebut. Padahal tugas pemerintah untuk memajukan bangsa dan daerah sehingga dibutuhkan kerja sama yang baik. "Wali kota dan Gubernur jangan rakyat kecil kena bahaya. Jangan sampai seperti Jakarta orang demo besar-besaran."

Polemik Pasar Sentral memang telah terjadi sejak 2016 lalu ketika pengerjaannya masuk di tahap perampungan. PT Melati Tunggal Inti Raya (MTIR) selaku investor mematok harga kios yang dinilai sangat memberatkan para pedagang. Bahkan hingga kini belum ada titik temu terkait harga lots itu.

Perwakilan pedagang Pasar Sentral, Bacori menyampaikan semua keluhannya dihadapan Wapres JK. Dan dia (JK) menginginkan harga lods tak boleh lebih dari Rp 30 juta, sedangkan permintaan pengembang Rp 65 juta per lots. "Jadi sekarang BPKP diminta turun untuk melakukan audit, layak atau tidak harga yang ditawari pengembang,' ucap Bacori.

Wali Kota Makassar, Ramdhan Pomanto hanya mengangguk-angguk saat dimarahi oleh JK. Dia berkata akan menyelesaikan secepatnya polemik yang ada di Pasar Sentral. "Iya, siap-siap Pak," kata Danny sapaannya.

Simak pula : Buruh Peringati May Day, Setya Novanto: Silakan Berdemonstrasi Tertib

Bacori juga mengaku para pedangan tetap berharap sesuai dengan harga yang ditawarkan oleh Wapres JK. Karena harga lots yang disodorkan pengembang mahal. "Bahkan kita sempat ditakut-takuti kalau tidak bayar uang muka atau tanda jadi dianggap hangus," tuturnya.

Namun Bacori mengatakan pihaknya tak mengetahui harga yang sebenarnya di Pasar Sentral karena tak ada surat keputusan dari Wali Kota Makassar.

DIDIT HARIYADI








JK Minta Pengeras Suara Masjid Diatur, Pengajian Cukup 5-10 Menit Sebelum Azan

2 jam lalu

Mantan Wapres Jusuf Kalla saat melakukan wawancara khusus dengan Tempo di kediamannya yang berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Februari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
JK Minta Pengeras Suara Masjid Diatur, Pengajian Cukup 5-10 Menit Sebelum Azan

Ketua DMI Jusuf Kalla meminta penggunaan pengeras suara masjid diatur demi menjaga kekhusyukan Ramadan


Menyambut Bulan Ramadan, Jusuf Kalla Ajak Bersihkan Masjid

8 hari lalu

Jusuf Kalla memberikan sambutan dalam peluncuran Gerakan Masjid Bersih 2023/Tempo-Mitra Tarigan
Menyambut Bulan Ramadan, Jusuf Kalla Ajak Bersihkan Masjid

Jusuf Kalla ingatkan peran masjid tidak hanya tempat ibadah, namun juga untuk tempat pendidikan dan berkegiatan. Sehingga penting jaga kebersihan.


Jusuf Kalla Sebut Masjid Bukan Hanya Tempat Ibadah, tapi Juga Pusat Pendidikan

10 hari lalu

Mantan Wapres Jusuf Kalla saat melakukan wawancara khusus dengan Tempo di kediamannya yang berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Februari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Jusuf Kalla Sebut Masjid Bukan Hanya Tempat Ibadah, tapi Juga Pusat Pendidikan

Jusuf Kalla menyampaikan, lembaga pendidikan seperti Al Azhar juga dimulai dari masjid, sehingga diharapkan agar perannya terus ditingkatkan


Pemerintah Daerah Didorong Miliki Branding yang Kuat

18 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Pemerintah Daerah Didorong Miliki Branding yang Kuat

Dampak branding akan berimbas kepada bertambahnya pemasukan daerah serta ujungnya adalah terwujud kesejahteraan rakyat.


Dewan Masjid Indonesia Larang Masjid Beri Panggung untuk Tokoh Politik di Pemilu 2024

18 hari lalu

Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia Syafruddin di sekretariat DMI Jakarta Selatan, Senin 1 Juli 2019. TEMPO /TAUFIQ SIDDIQ
Dewan Masjid Indonesia Larang Masjid Beri Panggung untuk Tokoh Politik di Pemilu 2024

Dewan Masjid Indonesia melarang masjid memberi panggung untuk tokoh politik dalam Pemilu 2024.


Hasil Rapimnas III DMI Melarang Masjid Dijadikan Panggung Politik Pemilu 2024

18 hari lalu

Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia Syafruddin di sekretariat DMI Jakarta Selatan, Senin 1 Juli 2019. TEMPO /TAUFIQ SIDDIQ
Hasil Rapimnas III DMI Melarang Masjid Dijadikan Panggung Politik Pemilu 2024

Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin mengungkapkan, salah satu rekomendasi Rapimnas III DMI adalah tidak menjadikan masjid sebagai panggung politik.


Pernyataan Jusuf Kalla Soal Utang Anies, Jadi Penghubung untuk Khofifah dan Deklarasi Demokrat

22 hari lalu

Mantan Wapres Jusuf Kalla saat melakukan wawancara khusus dengan Tempo di kediamannya yang berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Februari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pernyataan Jusuf Kalla Soal Utang Anies, Jadi Penghubung untuk Khofifah dan Deklarasi Demokrat

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK buka suara terkait dengan Anies Baswedan berutang hingga Rp50 miliar kepada Sandiaga Uno.


JK Sebut Isu Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Tak Miliki Alasan Kuat

22 hari lalu

Wapres ke 10 dan 12 Jusuf Kalla bersama Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Menteri Pendidikan M. Nuh bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Jakarta, Senin, 9 Januari 2023. Tim Media JK
JK Sebut Isu Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Tak Miliki Alasan Kuat

Menurut JK, jika tidak ada kesulitan ekonomi di tahun 2023, maka tidak ada keadaan darurat.


JK Ungkap Deklarasi Anies Baswedan oleh Demokrat Sudah Direncanakan SBY Sejak Bulan Lalu

22 hari lalu

Bakal Calon Presiden yang diusung Partai Demokrat Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023. Partai Demokrat secara resmi memberikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebelumnya Anies Baswedan menghadiri rapat terbatas yang digelar Majelis Tinggi Partai Demokrat. TEMPO/M Taufan Rengganis
JK Ungkap Deklarasi Anies Baswedan oleh Demokrat Sudah Direncanakan SBY Sejak Bulan Lalu

JK menyatakan SBY sudah merencanakan deklarasi terhadap Anies Baswedan sejak bulan lalu.


Jusuf Kalla Sebut PKS dan Demokrat Tak Mungkin Masuk Kabinet, Ini Alasannya

22 hari lalu

Mantan Wapres Jusuf Kalla saat melakukan wawancara khusus dengan Tempo di kediamannya yang berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Februari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Jusuf Kalla Sebut PKS dan Demokrat Tak Mungkin Masuk Kabinet, Ini Alasannya

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai tak mungkin Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat bakal masuk dalam Kabinet