TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Daerah Jawa Barat menemukan bahan peledak militer di lokasi ledakan gudang rongsokan di Kampung Jambudipa, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Di lokasi ledakan yang mengakibatkan satu orang meninggal itu ditemukan banyak bahan peledak militer yang diduga masih aktif.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus menyebutkan, bahan-banah peledak di lokasi ledakan tersebut didapatkan pengepul dari para pemulung rongsokan besi. Di lokasi tersebut ditemukan sejumlah bahan peledak berupa mortir, tabung pelontar serta ditemukan puluhan proyektil.
Baca juga:
Benda Mirip Mortir Meledak, Satu Orang Tewas
"Ditemukan juga 1 buah hulu ledak 1 buah jenis framentasi high explosive anti personil," ujar Yusri kepada wartawan di Bandung, Senin, 1 Mei 2017.
Ia mengatakan, sebelum terjadi ledakan, dua orang pekerja pengumpul rongsokan tersebut sedang membereskan barang-barangnya di sebuah gudang. Para pekerja tidak sadar ada bahan peledak di tumpukan rongsokan tersebut. Ledakan tersebut pun mengahsilan suara dentuman yang keras hingga terdengar sampai radius 300 meter.
"Ledakan dipicu dari tekanan dan ketukan para pekerja terhadap tumpukan rongsokan yang ada bahan peledaknya," kata dia.
Baca pula:
Di Maros, Ledakan Diduga Mortir Melukai Seorang Pelajar
Akibat ledakan itu, satu orang meninggal dunia dan satu lagi mengalami luka berat. Korban meninggal bernama Endang Nurdin, 45 tahun, asal Kabupaten Sumedang. Sementara korban luka bernama Hendri, 25 tahun, asal Kabupaten Purwakarta. "Korban luka mengalami luka parah. Kakinya patah," ujar Yusri.
Kepala Kepolisian Resor Kota Cimahi Ajun Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam mengatakan, akibat ledakan tersebut, pihaknya telah menetapkan satu orang tersangka. Tersangka merupakan pemilik gudang rongsokan berinisial B. B diduga telah lalai karena menyimpan bahan peledak aktif di gudangnya.
"Pelaku disangkakan pasal UU Darurat No 12 Tahun 1951, dan pasal 359, 360 (1) KUHP,"ujar Ade. Sementara itu, pihaknya saat ini masih menyelidiki asal bahan peledak tersebut.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer III Siliwangi Kolonel Arh M.Desi Arianto mengatakan, pihaknya masih berkerja sama dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki bahan peledak yang diduga milik satuan militer itu.
" Hasilnya saat ini belum dapat diinformasikan karena semuanya masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut," kata Desu melalui tilis yang diterima Tempo.
IQBAL T. LAZUARDI S