TEMPO.CO, Bandung - Pematung kondang Nyoman Nuarta ikut mengirimkan karangan bunga untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Total ada tiga karangan bunga pesanan staf Nuarta dari Bandung untuk pembuat karangan bunga di Jakarta. “Ahok itu teman saya. Anies (Baswedan) juga kenalan baik,” kata Nuarta, Ahad, 30 April 2017.
Pesanan karangan bunga itu atas nama Nyoman Nuarta, kemudian NuArt Sculpture Park, serta Keluarga Mulat Sarira Nagri Parahyangan. NuArt merupakan area wisata bernuansa seni dan alam milik Nuarta di Bandung. Adapun Mulat Sarira adalah acara seni gagasan Nuarta yang melibatkan seniman lain pada Maret 2016. “Bunganya dikirim ke Balai Kota 26 April,” ujarnya.
Baca: Beredar Screenshot Ahok Pesan Karangan Bunga, Ahok Bilang Ini
Karangan bunga itu disertai tulisan. Kalimat dari NuArt misalnya, bernada pantun. “Buah kecapi buah langsat, Pak Basuki Pujaan Rakyat.” Kalimatnya, kata Nuarta, dirancang serius tidak asal-asalan. “Mengirimnya pun pakai hati karena kami sedih,” kata seniman kelahiran Tabanan, Bali, 14 November 1951 itu.
Pengiriman bunga itu inisiatif Nuarta pasca-kekalahan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat pada putaran kedua pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. “Saya mendukung dia, kasihan. Saya mendukung dengan spirit karena kartu tanda penduduk Bandung,” kata Nuarta.
Baca: Penjelasan PDIP Kenapa Karangan Bunga untuk Ahok Tak Terbendung
Dukungannya kepada Ahok terkait dengan kenyataan soal kinerja Ahok selama menjadi gubernur, dan kiprah dari kalangan minoritas di negeri ini. Soal kerja Ahok, Nuarta punya pengalaman tentang kondisi Kali Ciliwung yang kumuh di dekat Masjid Istiqlal dan dekat Istana Negara.
Ia mengaku agak malu ketika lewat sana sambil membawa teman dari luar negeri di Jakarta. Nuarta pun pesimis ada yang bisa mengubah kondisinya. Pandangannya berubah ketika datang lagi, Kali Ciliwung telah direstorasi. “Kejutan kerjanya luar biasa, dulu rasanya enggak mungkin kali itu berubah,” ujarnya.
ANWAR SISWADI