TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Pusat Studi Forensika Digital (Pusfid) Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, Yudi Prayudi, menilai tindakan hacktivist dengan teknik web defacement (melakukan akses ilegal ke dalam website untuk melakukan perubahan konten sebagai pesan yang ingin disampaikan) yang dilakukan peretas terhadap Telkomsel dinilai cukup berhasil. Dalam tindakan itu peretas menyampaikan protes terhadap mahalnya tarif Internet Telkomsel pada 28 April 2017.
“Cukup berhasil. Terbukti dari respons masyarakat dan pihak provider,” tulis Yudi dalam siaran pers yang diterima Tempo, Ahad dinihari, 30 April 2017.
Baca juga:
Forensika Digital UII: Peretasan Telkomsel Disebut Hacktivist
Masyarakat dinilai mulai sadar atas tarif Internet dari provider. Sedangkan provider, khususnya Telkomsel memberikan klarifikasi tentang tarif Internet tersebut. Telkomsel harus melakukan recovery system dan image sebagai sebuah blue chip company.
“Hacktivist ini juga tamparan kepada lembaga-lembaga advokasi konsumen atas ketidakefektifannya dalam menyampaikan aspirasi masyarakat,” tulis Yudi.
Tindakan web defacement terjadi karena ada celah keamanan pada website. Celah keamanan muncul karena faktor teknik dan nonteknik.
“Tugas pengelola website memastikan tidak ada celah keamanan yang memungkinkan pihak luar untuk masuk ke dalam sistem secara ilegal,” tulis Yudi.
Silakan baca:
Situs Telkomsel Diretas, Manajemen Minta Maaf kepada Pelanggan
Selain Telkomsel, sejumlah situs pemerintah yang pernah menjadi target dari hacktivist adalah kepolisian, Lembaga Pertahanan dan Keamanan Nasional, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Komisi Pemilihan Umum, juga sejumlah web pemerintah daerah. Namun lantaran pesan yang disampaikannya tidak memiliki bobot, aktivitasnya sebatas web defacement biasa saja. Setiap hari ada puluhan website yang terkena defacement. Sebagian bersifat hacktivist, tapi mayoritas bersifat iseng.
“Keberhasilan hacktivist pada kasus Telkomsel bisa memberi inspirasi pada pelaku hacktivist lain untuk menerapkan pada isu lain dengan web terkait,” tulis Yudi.
PITO AGUSTIN RUDIANA