TEMPO.CO, Jakarta - Banjir bandang menerjang Dusun Nipis Desa Sambungrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah, Sabtu, 29 April 2017. Banjir yang disebabkan intensitas hujan tinggi di kawasan Gunung Merbabu ini membawa air disertai lumpur, batu, dan batang pohon tumbang ke permukiman penduduk. Akibat dari banjir ini sebanyak 5 orang meninggal.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, hingga Sabtu pukul 20.00 WIB, selain 5 orang tewas, ada 5 orang hilang, dan 3 luka luka. Lima korban meninggal tersebut adalah Sutar (50), Sumisah (60), Mirah (30), Slamet (60), dan balita anak dari Ibu Aryanti. Sementara itu, lima orang hilang dan masih dalam pencarian adalah Deni (suami Ibu Aryanti), Fazia (anak sulung Ibu Aryanti), Mardiyah, anak dari Ibu Mardiyah, dan Bu Par (pembantu Ibu Aryanti).
Baca:
Sebanyak 2.834 Rumah Penduduk Diterjang Banjir
Sedangkan tiga orang luka berat bernama Nanda (13), Malan (30), dan Aryanti. "Aryanti adalah bidan desa yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan rumah dinas bidan sedangkan anak dan pembantunya belum ditemukan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulisnya. "Jumlah rumah rusak dan pengungsi masih dalam pendataan."
Sutopo menuturkan, saat ini Tim SAR bersama dengan BPBD Kabupaten Magelang, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Dinas PU, Dinas Kesehatan, Damkar, PMI, komunitas relawan dan masyarakat masih berupaya melakukan penanganan darurat. Termasuk mendirikan Posko Aju di Majelis Tafsir Al Qur’an Dusun Temon Desa Tlogorejo Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.
Baca:
Banjir Merendam 2 Desa di Pelalawan Riau, 1 Warga Tewas
"Truk dapur umum BPBD Magelang telah ke posko untuk mendirikan dapur umum. Tim dari Dinas Kesehatan bersiap untuk memberikan pelayanan kesehatan," katanya.
Tak hanya tu, BPBD wilayah sekitar Magelang juga turut membantu penanganan bencana ini. BPBD Provinsi Jawa Tengah, BPBD Boyolali, BPBD Temanggung, BPBD Klaten dan BPBD Wonosobo mengirimkan bantuan personil dan logistik untuk membantu penanganan darurat.
"Alat berat sudah berada di lokasi. Tim SAR gabungan masih melanjutkan pencarian korban hingga malam ini. Kendala adalah cuaca hujan, lumpur dan gelap karena sudah malam hari," ujar Sutopo.
Baca juga:
Warga Riau Waspadai Banjir Kampar
Sutopo menambahkan, kebutuhan logistik berupa permakanan, air bersih, sandang, selimut, dan tikar menjadi keperluan mendesak yang dibutuhkan para korban. Selain itu juga diperlukan trauma healing.
Bencana longsor di Kabupaten Magelang juga terjadi di tiga tempat yang berbeda yaitu Dusun Pagergunung, Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid; di Dusun Tegalombo, Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman; dan Dusun Sumberejo, Desa Bigaran, Kecamatan Borobudur. Di ketiga lokasi longsor dan banjir ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun terdapat beberapa rumah rusak.
INGE KLARA SAFITRI