TEMPO.CO, Bangkalan - Rosul, 25 tahun, satu dari tiga pelaku penikaman terhadap dua anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) menyerahkan diri ke Markas Polres Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu malam, 29 April 2017.
Rosul menyerahkan diri dengan diantar Kepala Desa Kelbung, Kecamatan Galis dan tiga anggota keluarganya. Rosul langsung diperiksa di ruangan Satrekrim Polres Bangkalan.
Baca: Polisi Kantongi Identitas Pengeroyok Dua Anggota Paspampres
Pemeriksaan hanya berlangsung sekitar 15 menit. Rosul yang memakai jaket kombinasi warna putih, merah dan hitam, langsung dibawa oleh empat anggota Subdenpom menggunakan mobil Innova hitam berpelat nomor W atau Sidoarjo.
Rosul sempat berpelukan dengan anggota keluarganya. Keluarganya meminta Rosul tenang dan sabar. "Langsung dibawa ke Jakarta," kata Kepala Satreskrim Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Anton Widodo.
Anton menuturkan keberadaan Rosul di Bangkalan diketahui setelah Polres Metro Jakarta Pusat meminta bantuan menangkap penusuk Paspampres yang dikabarkan melarikan diri ke rumahnya di Kelbung. "Permintaan Polres Metro itu saya terima dua hari lalu," ujar dia.
Simak: Jadi Korban Pengeroyokan, Dua Anggota Paspampres Terkapar
Setelah ada permintaan itu, kata Anton, dia mengutus tim ke Desa Kelbung untuk berkoordinasi dengan kepala desa setempat agar Rosul menyerahkan diri. Kepala desalah yang membujuk Rosul agar menyerahkan diri. "Setelah dipastikan menyerah, kami jemput ke Desa Kelbung," ungkap dia.
Penusukan yang dialami dua anggota Paspampres, Pratu Pasaribu dan Prada Fata Kudus, terjadi di dekat Mako Paspampres, Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat, Senin, 24 April lalu. Sejumlah cerita menyebut, penusukan itu bermula dari cekcok mulut antara anggota Paspampres Rico dan Rosul.
Lihat: Kapuspen TNI: Pembelian Senjata Paspampres di AS Legal
Cekcok itu membuat Rosul kalap dan menusuk Rico dengan alat pencacah es batu. Anggota Paspampres lain, Fatah, yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi hendak menolong Rico. Namun nahas, Fatah juga malah dikeroyok oleh tiga orang dan mengalami enam luka tusuk dipunggung.
MUSTHOFA BISRI