TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa menggelar rapat koordinasi nasional dan mengumpulkan seluruh ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) mereka. Dalam acara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menargetkan partainya menjadi pemenang di Pilkada serentak 2018 dan juara kedua dalam Pemilihan Umum 2019.
Menurut Muhaimin, dalam survei-survei belakangan ini, partai-partai di urutan tiga besar selalu diisi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerindra. Sedangkan PKB selalu berada di level menengah.
Baca juga: Muhaimin: PKB Usung Marwan Jafar di Pilgub Jawa Tengah 2018
Meski tidak berada di urutan partai besar, PKB menjadi pemenang di antara partai-partai level menengah. "Persiapkan Pemilu 2019 yang rapi dan semoga insya Allah minimal juara kedua," katanya saat membuka acara di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh I, Senen, Jakarta, Sabtu, 29 April 2017.
Muhaimin memberikan pekerjaan rumah kepada seluruh kadernya untuk mewujudkan target itu. "PR setelah Rakornas, PKB harus hadir di tataran atas," ujarnya.
Selain memenangkan Pemilu 2019, PKB dituntut untuk mewujudkan aspirasi rakyat. Apa yang jadi modal untuk mendekati rakyat bukan sekedar pemanis untuk mendapatkan suara.
"Tema ke rakyat bukan tema palsu atau kamuflase, apa yang jadi pencitraan bukan buih di atas lautan yang tidak nyambung. Kemenangan sejati adalah kemenangan yang beri jawaban terhadap harapan masyarakat dan jalan keluar bagi persoalan yang dihadapi," kata Muhaimin.
Muhaimin menuturkan kondisi bangsa saat ini didominasi oleh harapan masyarakat terhadap isu populis. Kencangnya isu itu terkadang membuat para politikus hadir hanya untuk menyenangkan publik.
"Kritik kami kepada banyak politikus yang beri warna populistik dalam pencitraan dirinya, (namun) kadang tidak menyentuh akar masalah masyarakat," ucapnya.
Muhaimin pun menegaskan kader-kadernya dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 tidak akan menjual harapan palsu kepada masyarakat. "Insya Allah tokoh PKB tidak hanya jualan taman kota, isu jomblo, atau kepalsuan yang tidak menyentuh hati masyarakat," ucapnya.
AHMAD FAIZ