INFO JABAR- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengajak semua kalangan, mulai pemerintah, akademikus, perusahaan, hingga masyarakat di Jawa Barat, menghijaukan kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat. “Hal ini penting sebagai upaya mengimbangi geliat pembangunan dan industri,” kata Deddy dalam acara Jababeka Eco Week 2017 di D'Khayangan Senior Living, Kawasan Industri Jababeka, Kabupaten Bekasi, Kamis, 27 April 2017.
Demiz, sapaan akrab Deddy Mizwar, mengapresiasi langkah direksi dan karyawan PT Jababeka Infrastruktur atas komitmen dan pengabdiannya terhadap pelestarian lingkungan di Jawa Barat, khususnya di kawasan pesisir pantai utara (Pantura).
Baca Juga:
“Pantura sangat luar biasa abrasi pantainya. Tambak terancam, jalan-jalan juga terancam, terkikis. Jababeka Eco Week, yang khusus menanam mangrove di Pantura, adalah sebuah gagasan yang perlu didukung," kata Deddy dalam sambutannya.
“Ada 400-an kilometer dari Bekasi sampai Indramayu. Ini bisa kita hijaukan semuanya kalau kita bersama-sama melakukannya,” ucapnya.
Menurut dia, program penghijauan ini bisa menunjuk tujuh kawasan industri di Jawa Barat, seperti di Karawang dan Bekasi. Apabila dilakukan bersama-sama oleh sekitar 3.000 perusahaan yang ada di kawasan industri Jawa Barat, dampaknya selain untuk kelestarian lingkungan Pantura, sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat. Penanaman mangrove ini hanya membutuhkan biaya Rp 15 juta per hektare.
Baca Juga:
Kini abrasi di sepanjang kawasan Pantura Laut Jawa telah menggerus pantai sepanjang puluhan kilometer. Bahkan beberapa desa yang terkena abrasi telah membentuk teluk. Tidak sedikit warga pesisir terdampak abrasi.
Mangrove adalah tanaman yang dapat didayagunakan sebagai pagar penahan abrasi. Bahkan mangrove mempunyai peran ganda, yaitu menahan laju gelombang, juga sebagai ekosistem satwa, seperti burung di sekitar pantai, yang kini mulai punah. Mangrove juga berpotensi besar menjadi kawasan wisata alam.
"Kita enggak bisa sendiri. Dalam konsep Jabar Masagi, ada pihak swasta, pemerintah, akademikus, juga masyarakat. Ini juga kalau sudah ada pengelolaan sampah, semestinya dikelola oleh masyarakat, supaya mereka terlibat dalam pengelolaan sampah, bukan duduk tenang-tenang diam,” ujarnya. (*)