Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tersangka Kasus Diksar Mapala UII Dilimpahkan ke Kejaksaan

image-gnews
Petugas Kejaksaan menunjukan berkas perkara dua tersangka berinisial W dan AS atas dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap tiga mahasiswa peserta Diksar Mapala Universitas Islam Indonesia (UII) saat pelimpahan berkas perkara di Kejaksaan Negeri Karanganyar, Jawa Tengah, 16 Februari 2017. ANTARA/Mohammad Ayudha
Petugas Kejaksaan menunjukan berkas perkara dua tersangka berinisial W dan AS atas dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap tiga mahasiswa peserta Diksar Mapala Universitas Islam Indonesia (UII) saat pelimpahan berkas perkara di Kejaksaan Negeri Karanganyar, Jawa Tengah, 16 Februari 2017. ANTARA/Mohammad Ayudha
Iklan

TEMPO.CO, Karanganyar - Kepolisian Resor Karanganyar melimpahkan tersangka dan barang bukti dalam kasus Pendidikan Dasar Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Indonesia (UII). Selanjutnya, polisi akan mengusut kemungkinan adanya tersangka baru dalam kasus itu.

"Hari ini, kami limpahkan ke kejaksaan," kata Kapolres Karanganyar Ajun Komisaris Besar Ade Safri Simanjuntak, Kamis 27 April 2017. Pelimpahan tersangka dan barang bukti itu dilakukan setelah berkas penyidikan telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Negeri Karanganyar.

Menurut Ade, polisi yakin bahwa bukti dan hasil penyidikan itu cukup kuat untuk menjerat para tersangka dalam kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian itu. "Ada banyak bukti yang melengkapi berkas penyidikan," katanya.

Baca: Kasus Diksar Mapala UII, Polisi Buka Peluang Ada Tersangka Baru

Beberapa bukti yang dilimpahkan berupa hasil visum dan otopsi dari rumah sakit. Selain itu, polisi juga telah menemukan beberapa alat yang digunakan dalam menganiaya korban, seperti ranting pohon, rotan serta tali prusik.

Polisi juga telah mengumpulkan bukti berupa keterangan dari saksi ahli. Sedangkan bukti lain yang dianggap cukup berharga adalah rekaman foto dan video pelaksanaan diksar di Tawangmangu.

"Rekaman itu kami temukan di tiga kamera, satu hardisk serta satu komputer yang kami sita," katanya. Saat disita, semua berkas dalam perangkat digital itu dalam kondisi kosong. "Ada indikasi telah dihapus terlebih dulu," katanya.

Untungnya, polisi berhasil memulihkan sejumlah bukti yang berada di perangkat tersebut. "Semua kembali utuh," katanya. Termasuk, hasil rekam gambar dan video kegiatan diksar itu.

Baca: Diksar Mapala UII, Rekonstruksi Kasus Ungkap Lembah Penyiksaan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Ade, pelaku menganiaya korban dengan motif pemberian hukuman. "Mereka memukul dengan tangan kosong maupun alat saat peserta dianggap gagal dalam melaksanakan tugas," katanya. Sebenarnya, para korban sudah tidak kuat dan berniat untuk mundur dalam kegiatan diksar tersebut.

Saat ini, polisi tengah mengembangkan kasus tersebut untuk menemukan adanya tersangka baru dalam kasus itu. "Sudah ada satu alat bukti yang telah kami pegang," katanya. Pihaknya masih membutuhkan satu alat bukti lagi untuk bisa menjerat tersangka baru.

"Kami akan akselerasi agar gelar perkara bisa dilakukan dalam sebulan ke depan," katanya. Dia memperkirakan tersangka baru yang dapat terjerat lebih dari lima orang.

Sedangkan Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Karanganyar Heru Prasetyo belum bisa dihubungi untuk dikonfirmasi mengenai kelengkapan berkas kasus diksar mapala ini. Dia tidak mengangkat telepon maupun pesan pendek yang dikirim.

Sebelumnya, tiga peserta diksar mapala itu meninggal dunia. Mereka adalah Muhammad Fadli, 20 tahun, dari Batam; Syaits Asyam (20) dari Sleman; dan Ilham Nurpadmy Listia Adi (20) dari Lombok Timur. Ketiganya adalah mahasiswa UII angkatan 2015. Pemeriksaan di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, menemukan sejumlah luka luar dan dalam pada tubuh almarhum Asyam dan Ilham.

Baca: Kasus Mapala UII, Polisi: Panitia Berupaya Hilangkan Bukti

Dua panitia diksar ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Mereka adalah Angga dan Wahyudi yang merupakan panitia yang bertugas menjadi pendamping regu.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

8 jam lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari (tengah) didampingi anggota KPU (kiri ke kanan) Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos dan August Mellaz memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024. Pada hari ke-18 rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara nasional pada 32 provinsi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.


Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

10 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.


Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

3 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

4 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

5 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

6 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

7 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.


Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

8 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil bertengger di peringkat 101-150 global dalam QS World University Ranking by Subject 2024.


Khawatir Diintimidasi, Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob: Aku Butuh Perlindungan LPSK

14 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Khawatir Diintimidasi, Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob: Aku Butuh Perlindungan LPSK

Mahasiswa itu khawatir terkena masalah hukum karena sudah beberapa kali menyampaikan kejadian yang dialami selama ferienjob di Jerman.