TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Bali Ketut Sudikerta membacakan hasil pertemuan tertutup yang digelar bersama seluruh Dewan Pimpinan Daerah se-Indonesia. Menurut dia, ada beberapa hal penting yang dibahas dalam pertemuan ini, termasuk isu pergantian posisi Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar.
“Kami memutuskan dua hal, yaitu tentang pernyataan sikap Partai Golkar dan membentuk forum DPD I untuk membentengi daripada harkat dan martabat serta marwah Partai Golkar secara nasional,” ujarnya di Ruang Merapi, Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu malam, 27 April 2017.
Baca: Wacanakan Ketum Golkar Dicopot, Yorrys Terancam Sanksi Partai
Sudikerta mengatakan setidaknya ada lima hal penting yang menjadi pernyataan sikap Partai Golkar di tengah guncangan internal. Pertama, seluruh DPD Golkar se-Indonesia tetap mendukung Setya menjadi ketua umum dengan memperhatikan berbagai prestasi yang ditorehkan dia.
“Kami telah memperhatikan secara saksama berbagai prestasi yang telah dihasilkan kepemimpinan Setya sebagai ketua umum dan Idrus Marham sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, beserta seluruh jajaran pengurus Partai Golkar,” ucapnya.
Baca: DPD Golkar Kumpul, Sekjen: Inisiatif Mereka
Menurut dia, DPD se-Indonesia juga telah memperhitungkan keberhasilan Setya dalam menjalin konsolidasi dan prestasi elektoral Partai Golkar dalam pemilihan kepala daerah serentak 2017. Apalagi, kata Sudikerta, Setya dinilai telah berperan dalam kemenangan besar Partai Golkar dalam pilkada serentak di beberapa wilayah.
“Dengan ini, kami menyatakan mendukung sepenuhnya kepemimpinan DPP Partai Golkar atas hasil Munaslub Bali 2016 di bawah kepemimpinan Setya Novanto sebagai ketua umum, Nurdin Halid sebagai Ketua Harian Partai Golkar, Idrus Marham sebagai Sekretaris Jenderal, dan Robert J. Kardinal sebagai Bendahara Umum Partai Golkar,” katanya.
Kedua, Sudikerta mengatakan Partai Golkar siap mengawal dan melaksanakan seluruh program dalam rangka mendukung pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ketiga, Sudikerta menuturkan partainya sepakat mempersiapkan secara optimal bagi kemenangan semua pilkada serentak pada 2018 dengan target lebih dari 60 persen.
Keempat, ujar Sudikerta, Partai Golkar akan bekerja secara maksimal mengkonsolidasikan dengan keluarga besar Partai Golkar untuk memenangkan Joko Widodo pada pemilihan presiden 2019. Kelima, partai juga mengimbau kepada seluruh kader dan pengurus untuk menjaga solidaritas dan kebersamaan dalam menjaga marwah dan martabat Partai Golkar.
“Demikian pernyataan sikap ini kami rumuskan untuk menjadi perhatian kami bersama,” ujarnya. Pertemuan berlangsung selama kurang lebih dua jam. Setelah pertemuan berakhir, Setya tampak hadir. Dia hanya datang untuk mendengar keputusan tanpa menyampaikan pernyataan.
LARISSA HUDA