Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Pinrang Tuntut Kalla Group Lunasi Biaya Lahan

Editor

Budi Riza

image-gnews
AP/Hasan Jamali
AP/Hasan Jamali
Iklan

TEMPO.CO, Makassar-- Puluhan warga Desa Wiring Tasi, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, menutut Perusahaan Kalla Group. Mereka meminta perusahaan  melunasi biaya pembebasan lahan yang akan dibagun galangan kapal. Mereka datang dari Pinrang yang berjarak sekitar 200 kilometer dari Kota Makassar untuk berunjuk rasa di depan Wisma Kalla, Jalan Sam Ratulangi.

"Kalla Group ini telah melanggar janjinya yang akan melunasi biaya pembebasan lahan warga," kata Kepala Desa Wiring Tasi, Andi Dewi Yanti yang juga koordinator aksi di depan Wisma Kalla, Rabu 26 April 2017.  Kalla Group ini merupakan kelompok usaha yang dimiliki Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Dewi menjelaskan Kalla Group telah ingkar janji. Sebab di dalam perjanjian, Kalla Group akan melunasi pembayaran pada Oktober 2016 lalu. Tapi hingga kini pembayaran tidak juga diselesaikan. "Harusnya tiap bulan mereka (Kalla Group) membayar warga tapi selama sembilan bulan tak juga ada bayaran," ucap Dewi.

Dewi membeberkan jika lahan yang akan dibeli perusahaan tersebut mencapai 30 hektare sejak 2015 lalu. Dengan nominal yang harus dibayarkan kepada warga Rp 1 miliar per bulan. Dan kesepakatan untuk pelunasan lahan itu seharusnya sudah selesai pada 2016 lalu. "Tapi mereka keluar dari komitmennya," imbuhnya.

Menurut Dewi, pembebasan lahan itu sudah masuk tahap kedua, dimana pada tahap pertama lahan yang dibebaskan sekitar 25 hektare. "Total lahan yang dibebaskan itu 55 hektare, 25 hektare tahap pertama dan 30 hektare tahap pertama. Tapi tahap pertama tak ada masalah."

Menanggapi hal itu, Corporate Communication Kalla Group, Nadya Tygita membantah jika tak ingin membayar pembebasan lahan kepada warga Pinrang. Dia menjelaskan warga hanya salah paham tentang kesepakatan jual beli lahan tersebut. "Kita sebenarnya sedang menunggu proses legalitas dasar kepemilikan lahan," ucap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nadya mengakui pihaknya memang belum melunasi biaya pembebasan lahan warga Pinrang. Namun Nadya mengatakan telah bertemu perwakilan dari warga sehingga mencapai kemufakatan. "Iya memang kami belum menyelesaikan sisa pembayaran lahan warga," ujar Nadya.

Saat ditanya terkait kapan dan besaran yang belum dibayarkan, ia enggan membeberkannya. Sebab, menurut Nadya, jumlah yang dibayarkan kepada warga beragam berdasarkan luas lahannya. Rencananya tanah seluas 55 hektare itu akan dibangun galangan kapal, sehingga nantinya milik aset Kalla Group.

Dari pantauan Tempo, para demonstran tiba dari Pinrang dengan menggunakan bus, dengan membawa spanduk dan kertas yang bertuliskan lunasi biaya pembebasan lahan warga. Setelah diterima pihak Kalla Group, pengunjuk rasa kemudian meninggalkan lokasi dan menuju kembali Pinrang.

DIDIT HARIYADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

26 hari lalu

Pj Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Makmur Marbun bersama Forkopimda saat berdialog dengan sembilan tersangka yang telah ditangguhlan penahanannya. Foto: ANTARA/HO-dokumen Humas Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara
Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

Ombudsman meminta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) hati-hati dalam pembebasan lahan warga di kawasan IKN.


Kebun Pisang Dilewati Proyek Jalan Tol IKN, Warga Mengaku Dibayar Rp 25 Ribu per Rumpun

34 hari lalu

Tangkapan layar suasana kebun pisang milik warga Desa Pemaluan, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang terdampak proyek tol infrastruktur pendukung Ibu Kota Nusantara (IKN). Foto: Istimewa
Kebun Pisang Dilewati Proyek Jalan Tol IKN, Warga Mengaku Dibayar Rp 25 Ribu per Rumpun

Suhar, warga Desa Pemaluan, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, bercerita soal kebun pisangnya yang terdampak proyek tol di IKN


Tol IKN Seksi 6A dan 6B Masih Tersandung Pembebasan Lahan

53 hari lalu

Pembangunan Jalan Tol IKN Nusantara Seksi 5A oleh Kementerian PUPR. ANTARA/HO - Kementerian PUPR
Tol IKN Seksi 6A dan 6B Masih Tersandung Pembebasan Lahan

Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan IKN Nusantara menyebut Pembangunan jalan bebas hambatan atau Jalan Tol Seksi 6A dan 6B masih terkendala pembebasan lahan.


LMAN Kucurkan Rp 1,43 Trilun untuk Pembebasan Lahan di IKN, Ini Rinciannya

24 Januari 2024

Presiden Joko Widodo mendapat penjelasan dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri) didampingi Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti seusai pemasangan bilah pertama Garuda di Kantor Presiden, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat, 22 September 2023. Presiden Jokowi menyebut progres pembangunan Kantor Presiden sudah mencapai 38 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
LMAN Kucurkan Rp 1,43 Trilun untuk Pembebasan Lahan di IKN, Ini Rinciannya

LMAN sepanjang tahun 2023 telah menggelontorkan dana sebesar Rp 1,426 triliun untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.


Cerita di Balik Pembangunan Flyover Cisauk, Dibiayai APBD Kabupaten Tangerang Rp 200 Miliar

10 Januari 2024

Suasana lalu lintas di Jalan Raya Cisauk setelah flyover Cisauk dioperasikan. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Cerita di Balik Pembangunan Flyover Cisauk, Dibiayai APBD Kabupaten Tangerang Rp 200 Miliar

Flyover Cisauk diklaim sebagai proyek jembatan layang pertama di Indonesia yang seluruhnya dibiayai oleh pemerintah daerah.


Kemenhub Targetkan Jalur Kereta Ganda Cicalengka Rampung Pertengahan 2024

6 Januari 2024

Kemenhub Targetkan Jalur Kereta Ganda Cicalengka Rampung Pertengahan 2024

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub memastikan, pembangunan double track di Cicalengka rampung pada pertengahan tahun ini.


Kaleidoskop 2023: Sodetan Ciliwung Rampung Usai Mandek 6 Tahun dan Tantangan Anies

28 Desember 2023

Presiden Joko Widodo meresmikan proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung,  Jakarta, Senin 31 Juli 2023. Pembangunan sodetan ini merupakan bagian dari program normalisasi Kali Ciliwung. Hal ini merupakan upaya penanganan banjir di Ibu Kota. TEMPO/Subekti.
Kaleidoskop 2023: Sodetan Ciliwung Rampung Usai Mandek 6 Tahun dan Tantangan Anies

Rampungnya sodetan ciliwung juga membuat perhatian publik langsung terbetot kepada Anies Baswedan


Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono di Kabupaten Kediri Tinggal 2 Persen

27 November 2023

Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono di Kabupaten Kediri Tinggal 2 Persen

Pembebasan lahan untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Kediri- Kertosono yang ada di wilayah Kabupaten Kediri hampir rampung.


3 Jalan Tembus Baru Jakarta Sudah Bisa Dipakai, 1 Lainnya Mandek karena Kendala Lahan

22 November 2023

Plt Kepala Dinas Bina Marga Heru Suwondo saat ditemui di Taman ASEAN, Jakarta Selatan, Rabu, 2 Agustus 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
3 Jalan Tembus Baru Jakarta Sudah Bisa Dipakai, 1 Lainnya Mandek karena Kendala Lahan

Pemprov DKI menargetkan pengerjaan empat jalan tembus tahun ini. Tiga jalan sudah bisa dipakai, tapi satu lainnya mandek karena masalah lahan.


Raperda APBD DKI 2024, Anggaran Pembebasan Lahan Difokuskan untuk Normalisasi Ciliwung

15 Oktober 2023

Normalisasi Ciliwung di RT 09/06, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, seperti yang terlihat pada Selasa 8 Agustus 2023. TEMPO/NUR KHASANAH APRILIANI
Raperda APBD DKI 2024, Anggaran Pembebasan Lahan Difokuskan untuk Normalisasi Ciliwung

Usulan tambahan anggaran 2024 dalam rapat Raperda APBD DKI 2024 bersama Komisi D DPRD DKI sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 650 miliar.