TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Mochammad Riyadi mengatakan ada gempa bumi di wilayah Halmahera, hari ini, Rabu, 26 April 2017, pukul 11.52 WIB. Gempa bumi tektonik berkekuatan 5 skala richter itu berpusat di laut yang berjarak 26 kilometer arah tenggara Halmahera Utara, Maluku Utara. Kedalamannya 93 kilometer.
Menurut Mochamad Riyadi, terjadinya gempa bumi ini diperkirakan akibat akitvitas subduksi lempeng Filipina Selatan ke bawah lempeng Halmahera, dan menyebabkan deformasi atau patahan batuan di kedalaman 93 kilometer.
Ia menuturkan beberapa tahun terakhir ini daerah Maluku Utara memang mengalami peningkatan aktvitas kegempaan yang cukup signifikan. "Gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi menengah yang tak membahayakan," kata Mochammad Riyadi dalam siaran persnya, Rabu, 26 April 2017.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan BMKG menunjukkan bahwa di sebagian wilayah Halmahera Utara dan Halmahera Timur mengalami guncangan pada skala intensitas II SIG BMKG atau III MMI, yang artinya guncangan gempa bumi ini dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak berpotensi merusak.
Mochammad Riyadi menuturkan, meski gempa bumi ini terjadi di laut, tetapi hasil pemodelan yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
BMKG mengimbau kepada warga di pesisir pantai Halmahera Utara dan Halmahera Timur agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
DIKO OKTARA