TEMPO.CO, Jakarta - Petani Telukjambe mengancam akan meneruskan Aksi Kubur Diri hingga Presiden Jokowi turun tangan menyelesaikan permasalahan sengketa lahan di kawasan Telukjambe, Karawang, Jawa Barat. Hal itu lantaran menurut mereka, diskusi antara perwakilan petani dan pihak pemerintah belum mencapai solusi yang diharapkannya.
"Hari ini kita kubur diri lima orang, besok sepuluh orang, besok lima belas orang, besok dua puluh orang, sampai Jokowi menemui kita!" ujar salah seorang perwakilan petani Telukjambe Aris Wiyono di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 25 April 2017.
Baca juga:
Aksi Kubur Diri Petani Telukjambe sampai Jokowi Temui Mereka
Konflik agraria antara petani dan perusahaan di Karawang menyeruak pada 11 Oktober 2016. Ratusan warga, aparat, dan sejumlah petugas keamanan perusahaan sampai terlibat perkelahian.
Petani serta warga naik pitam setelah buldoser perusahaan meratakan kebun dan tanaman. Seusai eksekusi lahan, sebelas petani menjadi tersangka. Para petani yang kecewa berduyun-duyun meninggalkan tanahnya yang digusur.
Pemerintah Kabupaten Karawang sempat memberikan bantuan berupa tempat tinggal, logistik, dan pendidikan. Namun, menurut Aris, janji itu hanya bertahan selama 1,5 bulan, sehingga mereka kembali melakukan long march dari Karawang ke Jakarta.
Hingga kini, para petani Telukjambe di Jakarta ditampung di kawasan Tanah Abang oleh organisasi Muhammadiyah. Selain Muhammadiyah, pengungsi asal Karawang juga dibantu oleh beberapa organisasi seperti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung dan Jakarta, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Dompet Dhuafa, dan lainnya.
CAESAR AKBAR I S. DIAN ANDRYANTO
Video Terkait: